Ia berkomitmen akan terus mendukung dengan melakukan kerjasama lewat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada dilingkungannya.
Jamil menjelaskan bahwa melalui dua program diatas, diharapkan peningkatan ekspor komoditas pertanian dapat makin bertumbuh.
Menurutnya setidaknya ada 5 strategi yang bisa dilakukan melalui program persebut. Pertama adalah dengan menambah jumlah eksportir baru terutama kalangan millenial.
Yang kedua adalah dengan melakukan diversifikasi produk ekspor, Jamil menyarankan agar produk yang diekspor minimal produk setengah jadi.
Strategi yang ketiga adalah dengan meningkatkan frekuensi jumlah ekspor.
Yang keempat adalah dengan membuka akses pasar baru komoditas pertanian di manca negara, dan yang kelima adalah melakukan terobosan dan inovasi layanan perkarantinaan guna mempercepat proses bisnis eksportasi komoditas pertanian.
Dalam kesempatan yang sama, Jamil juga menyerahkan secara simbolis akses aplikasi I-MACE ( _Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports_) pada Asisten II.
"Lewat aplikasi ini, dapat terlihat perkembangan dan potensi ekspor komoditas pertanian yang ada di daerah secara real time, semoga dapat dijadikan masukan dalam membuat kebijakan pembangunan pertanian didaerah," pungkas Jamil.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tidak Hanya Cangkang Sawit dan Kayu Olahan, Bengkulu Kini Ekspor Sarang Walet
Source | : | Tribun Timur |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR