"Meskipun tidak ada perawatan medis tanpa risiko, mendapatkan perawatan untuk tekanan darah tinggi bisa menjadi penting untuk menjaga kesehatan otak pada pasien dengan penyakit Alzheimer," tambah Claassen.
Selama penelitian, 44 peserta dibagi menjadi dua kelompok besar.
Satu kelompok diberi nilvadipine sedangkan kelompok lainnya diberi plasebo. Para pasien bervariasi dari penyakit Alzheimer ringan sampai sedang.
Untuk penelitian kedua kelompok diberi nilvadipine dan plasebo selama enam minggu. Untuk mengukur hasilnya, aliran darah ke daerah otak tertentu diukur.
Baca Juga: Kopi dapat Membantu Mencegah Alzheimer dan Parkinson? Ini Jawaban Para Peneliti!
Magnetic Resonance Imaging (MRI) digunakan untuk mengukur hasilnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran darah ke memori dan bagian pembelajaran otak (hippocampus) meningkat 20 persen pada kelompok yang mengonsumsi nilvadipine dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Juga diperhatikan bahwa aliran darah ke daerah lain di otak tetap sama di kedua kelompok.
Penelitian ini juga mencatat bahwa ukuran sampel terlalu kecil sehingga tidak ada kesimpulan yang pasti.
Baca Juga: Mengharukan, Ibunya Derita Alzheimer, Tukang Kurir Ini Bawa Serta Ibunya Sambil Bekerja
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR