Advertorial

Bencana Global Mengancam? Lautan Es di Greenland Mencair Setara 80.000 Patung Liberty

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Dengan kereta luncurnya, segerombolan anjing berjalan dengan susah payah menuju pegunungan yang jauh di barat daya Greenland.
Dengan kereta luncurnya, segerombolan anjing berjalan dengan susah payah menuju pegunungan yang jauh di barat daya Greenland.

Intisari-Online.com - Dengan kereta luncurnya, segerombolan anjing berjalan dengan susah payah menuju pegunungan yang jauh di barat daya Greenland.

Ya, itu adalah sebuah pemandangan tidak biasa tertangkap di teritori Denmark.

Tak terlihat lapisan es, genangan air dangkal justru menggenangi kaki-kaki anjing itu.

Dilansir dari BBC, Selasa, (18/6/2019), minggu lalu, suhu Greenland melonjak jauh di atas tingkat normal.

Baca Juga: Peternakan Babi Besar Berotot di Kamboja, Pecinta Hewan Sebut Praktik Itu Sangat Kejam dan Mengerikan

Itu mengakibatkan sekitar setengah dari permukaan lapisan esnya mencair.

Steffen Olsen, seorang ilmuwan iklim di Danish Meteorological Institute (DMI), mengambil foto pada 13 Juni ketika kondisi pemanasan ini mencapai puncaknya.

Olsen dan timnya sedang mengambil peralatan dari stasiun cuaca di daerah Inglefield Fjord.

Itu dilakukan saat mereka berjalan melintasi es laut setebal 1,2 m (4 kaki), air menggenang di permukaan.

Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak: Bersyukurlah Jika Anda Pernah Terkena Cacar Air, Risiko Anda Idap Kanker Otak Dipastikan Turun

Di Twitter, rekannya di DMI Rasmus Tonboe kemudian membagikan gambar tersebut dan mengatakan bahwa "pencairan cepat" telah terjadi.

Pada hari itu, Greenland diperkirakan telah kehilangan setara dengan 2 milyar ton es sehari setara dengan 80.000 patung Liberty.

Temperatur, menurut Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa, 22C di atas normal sehari sebelumnya.

Di desa Qaanaaq, suhu tercatat mencapai 17,3C tercatat.

Sejak itu, foto Mr Olsen telah dibagikan secara luas di media sosial dan memicu kekhawatiran.

Baca Juga: Bayi Sungsang Coba Dilahirkan Secara Normal, Leher Terputus Saat Persalinan, Kepala pun Tertinggal di Rahim

Lapisan es Greenland mencair setiap tahun pa bulan-bulan Juni hingga Agustus.

Namun tahun ini, para pakar iklim mengatakan bahwa pencairan terjadi terlalu awal.

"Sangat tidak biasa untuk mencair sebanyak ini di awal musim," kata William Colgan, peneliti senior di Survei Geologi Denmark dan Greenland, kepada BBC.

Mr Colgan membandingkan lelehan dengan 2012, ketika rekor hilangnya lapisan es tercatat di Greenland.

Baca Juga: Walau Ada Pisau Sedalam 25 cm yang Menancap di Wajahnya, Remaja Ini Masih Bisa Berlari Untuk Meminta Bantuan

Dia mengatakan dua faktor yang sama diduga menyebabkan pencairan es minggu lalu dan peristiwa bersejarah pada 2012 lalu.

Pemanasan global, kata Colgan,"sangat penting" untuk peristiwa semacam ini.

Baca Juga: Tak Ada Jaminan Dispenser di Rumah Kita Bersih, Begini Cara Mudah Membersihkannya

"Apa yang dilakukan perubahan iklim adalah mengatur kondisi cuaca yang dapat mendorong mencairnya lapisan es," katanya.

Konsekuensinya, katanya, tidak hanya akan dirasakan secara lokal tetapi juga global.

Ketika es laut menghilang, masyarakat lokal yang bergantung padanya untuk transportasi, berburu, dan memancing diperkirakan akan menderita.

Di tingkat global, Prof Hanna mengatakan "kenaikan permukaan laut skala besar akan terjadi."

Baca Juga: Bukan Dari Ayah, Kecerdasan Anak Ternyata Diturunkan dari Ibu

"Es mencair sekitar 250 miliar ton es setahun rata-rata. Kuanytitas yang besar untuk dipindahkan dari daratan ke lautan," katanya.

Colgan mengatakan kita harus berhati-hati bahwa pencairan pada 13 Juni hanyalah "peristiwa satu hari yang mengejutkan."

Karena pemanasan global bisa berarti pencarian yang lebih ekstrem.

Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma

Artikel Terkait