Intisari-Online.com – Pelantun lagu Mari Bercinta, Aura Kasih, dikabarkan melahirkan anaknya melalui operasi caesar, dua minggu lebih cepat dari perkiraan lahiran.
Seperti dilansir dari kompas.com, Aura Kasih memberikan alasan ia melahirkan lebih cepat karena air ketuban dalam kandungannya mulai mengering.
Ibu hamil dengan kondisi demikian umumnya memang disarankan untuk melahirkan anak melalui operasi caesar.
Melihat kondisi Aura Kasih, meski sudah dijaga benar-benar, seorang wanita yang mendapatkan anugerah karena kehamilannya, terkadang pada saatnya harus menghadapi masalah.
Baca Juga: Baru Pertama Irfan Hakim Lihat Air Ketuban Hijau Bercampur Kotoran, Apa Arti Kesehatannya?
Seperti air ketuban mengering atau air ketuban keruh.
Cairan ketuban adalah cairan bening, kuning yang ditemukan dalam 12 hari pertama setelah konsepsi dalam kantung ketuban. Ini mengelilingi bayi yang tumbuh di rahim.
Cairan ketuban memiliki banyak fungsi penting dan vital untuk perkembangan janin yang sehat.
Namun, jika jumlah cairan ketuban di dalam rahim terlalu sedikit atau terlalu besar, komplikasi dapat terjadi.
Sementara bayi berada di dalam rahim, ia berada di dalam kantung ketuban, kantong yang terdiri dari dua selaput, amnion, dan chorion.
Janin tumbuh dan berkembang di dalam kantung ini, yang dikelilingi oleh cairan ketuban.
Awalnya, cairan terdiri dari air yang diproduksi oleh ibu.
Namun, sekitar usia kehamilan 20 minggu, ini sepenuhnya digantikan oleh urin janin, saat janin menelan dan mengeluarkan cairan.
Cairan ketuban juga mengandung komponen vital, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi penangkal infeksi.
Ketika cairan ketuban berwarna hijau atau coklat, ini menunjukkan bahwa bayi telah melewati mekonium sebelum kelahiran. Mekonium adalah nama gerakan usus pertama.
Mekonium dalam cairan bisa bermasalah.
Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yang disebut sindrom aspirasi meconium yang terjadi ketika meconium memasuki paru-paru.
Biasanya, tingkat cairan ketuban tertinggi pada kehamilan sekitar 36 minggu, berukuran sekitar 1 liter. Tingkat ini menurun saat kelahiran mendekati.
Ketika airnya pecah, kantung ketuban itu robek.
Baca Juga: Tidak Ada yang Namanya Bayi Keracunan Air Ketuban! Inilah yang Sebenarnya Terjadi
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR