Advertorial
Intisari-Online.Com -Sebagai orang tua selayaknya mencintai dan melindungi buah hatinya.
Menjadi orang tua bukan hanya karena seseorang atau suatu pasangan memiliki anak, tapi juga bagaimana mereka bertanggungjawab pada anak mereka.
Namun terkadang beberapa orang tak memiliki kesadaran tersebut, seperti wanita asal Brasil ini.
Dilansir dari Metro (17/6/2019), seorang ibu dan pasangannya yang juga seorang wanita telah menghilangkan alat kelamin sebelum menghabisi nyawa putranya yang baru berusia sembilan tahun dengan cara yang kejam.
Rosano Candido (27) dan Kacyla Pessoa (28), dua wanita asal Brasil menikam bocah sembilan tahun bernama Rhuan belasan kali dan menguliti wajahnya.
Menurut laporan pembunuhan itu terjadi karena Rhuan mengingatkan Candido pada ayahnya (suami Candido).
Pasangan itu telah mengaku membunuh dan memutilasi bocah laki-laki itu di rumah mereka di Samambaia.
Laporan dari Brasil menyebutkan bahwa pasangan itu juga mencoba mencungkil bola mata Rhuan dengan pisau.
Kedua wanita ini kemudian membuang jasad Rhuan di pemanggang.
Namun karena masih ada sisa-sisa tubuhnya, mereka memasukkan sebagian sisa tubuh itu ke koper dan membuangnya ke selokan.
Baca Juga: Diduga Gladiator, Korban Pembunuhan Zaman Kuno Punya Lubang Luka Melingkar Sempurna di Dada
Bagian tubuh lainnya mereka sembunyikan dalam dua tas ransel di rumah mereka.
Akibat perbuatannya, kedua wanita itu menghadapi tuduhan atas pembunuhan, penyiksaan, dan menyembunyikan mayat.
Dalam pengakuannya, Candido mengatakan pada polisi bahwa tahun sebelum pembunuhan itu terjadi, mereka merenggut alat vital Rhuan, mencoba untuk mengubah kelaminnya.
Mereka diklaim melakukan percobaan untuk menghilangkan penis bocah itu dengan mengatakan 'Rhuan ingin menjadi seorang gadis'.
Laporan lokal mengatakanbahwa setelah memutilasi penis, mereka menjahit alat kelaminnya menjadi seperti wanita.
"Setelah menghilangkan penis, para wanita mengatakan mereka menjahit versi improvisasi organ wanita ke daerah yang dimutilasi."
Baca Juga: Perkumpulan Sekte Misterius atau Anjing Hutan? Ilmuwan Selidiki Kasus Brutal Pembunuhan Kucing
Candido mengatakan bahwa bocah itu menjadi beban dan penghalang hubungannya dengan Pessoa.
Dia juga merasa benci dan tidak ada cinta pada putranya tersebut karena mengingatkannya pada sang ayah, yang diduga melecehkannya.
Disebutkan dalam Metro, Ayah Rhuan mengatakan pada polisi bahwa Candido melarikan diri bersama bocah tersebut lima tahun lalu setelah ia (yah Rhuan) bebas dari tahanan.
Wanita itu lalu mulai hidup bersama Pessoa dan putrinya, yang sekarang berusia 9 tahun dan telah dirawat pihak berwenang.
Sementara Kepala Polisi Guilherme Melo mengatakan bahwa pembunuhan itu membuat para penyidik terkejut.
"Dia membunuh putranya, dimutilasi, dipenggal, mengulitinya dan mencoba untuk menyingkirkan tubuhnya. Kasus yang sangat mengerikan," katanya pada O Tempo seperti dikutip dari Metro.
Baca Juga: Dihina Cuma Bisa Ngosek WC oleh Oknum PNS, Seorang TKW Beri Jawaban Menohok