Intisari-Online.com - Masih berusia 11 tahun, namun bocah SD ini sudah harus banting tulang berjualan keripik di kawasan Buah Batu, Kota Bandung.
Bocah itu bernama Bayu, masih kelas 4 SD yang juga merupakan anak yatim piatu.
Setelah ditinggal orangtua, Bayu tinggal bersama neneknya.
Baca Juga: Bertikai dengan Ilmuwan Lain, Albert Einstein Tulis Surat 'Tuhan Bermain Dadu', Apa Maksudnya?
Kisah mengharukan bocah penjual keripik ini dibagikan Cakra Jaka Adhyaksa melalui Twitter.
Rupanya, Cakra bertemu dengan Bayu saat sang bocah menjajakan jualannya.
Keduanya bertemu pada malam hari di sekitar Jalan Buahbatu, Kota Bandung.
TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC!
Hallo teman teman semuanya khususnya yg berdomisili di Bandung dan sekitarnya, kenalin ini Bayu, kelas 4 SD, aku ketemu bayu kemaren malem di tempat cuci jl buah batu, dia tiba tiba nawarin jualannya dgn sangat sopan pic.twitter.com/ASFgDgcm0f
— cakra jaka (@cjakaa) June 10, 2019
Dari foto yang dibagikan Cakra, Bayu tampak membawa ransel berisi bungkusan keripik. Mulai dari makaroni, sumpia, dan dan lain-lain.
Cara Bayu menawarkan keripik yang dijualnnya itu dinilai sopan.
Hal ini membuat Cakra mengajak bocah SD tersebut berbincang.
Kepada Cakra, sang bocah menceritakan kehidupan pribadinya, termasuk dirinya yang sudah tak punya orangtua.
Baca Juga: Jika Minum Susu, Jangan Coba-coba Sambil Makan 4 Jenis Makanan Ini
Ketika ditanya, dia ternyata jualan kripik kaya makaroni, sumpia, dsb. Ketika ditanya Bayu ini ternyata udah gapunya orang tua, Bayu cuman tinggal sama neneknya dan kripiknya ini neneknya yg buat, jadi Bayu bantuin utk jualin kripik tsb
— cakra jaka (@cjakaa) June 10, 2019
Bayu pun bercerita, keripik yang dijual itu dibuat oleh neneknya.
Sebagai cucu yang berbakti, Cakra pun ingin membantu sang nenek.
Ia mengaku, membantu neneknya secara tulus karena selama ini sudah merepotkan ibu dari orangtuanya itu.
Bayu diketahui mulai berjualan sejak ibunya meninggal.
"Mau bantuin nenek, soalnya nenek udah ngurusin aku jadi aku enggak mau repotin nenek," kata Bayu kepada Cakra.
Rumahnya masuk lagi jadi tetep harus jalan sekitar 1.5km ke tempat yg lewatin angkot.
Pas ditanya siapa yg nyuruh utk jualan dia dengan polosnya jawab : "mau bantuin nenek , soalnya nenek udah ngurusin aku jadi aku gamau repotin nenek" :')
Anak umur 11 tahun ngomong gitu:')
— cakra jaka (@cjakaa) June 10, 2019
Dari rumah neneknya yang berada di Ciwastra, Bayu pun menempuh perjalanan hingga enam kilometer menuju Buahbatu.
Biasanya, ia naik angkot sambil menggendong ransel berisi sekitar 50 bungkus keripik.
Tak hanya satu, kadang-kadang ia pun membawa dua ransel untuk berjualan.
Jadi buat temen temen yg sering lewat buah batu dan kebetulan ketemu Bayu, tolong dibeli jualannya ya temen temen, murah ko satu plastiknya cuman 5000, katanya dia kadang bawa 1 ransel penuh jadi sekitaran 50 bungkus malah kadang Bayu bawa 2 ransel full.. pic.twitter.com/zLjrGEZa9K
— cakra jaka (@cjakaa) June 10, 2019
Walaupun sibuk membantu cari nafkah untuk sang nenek, Bayu tetap sekolah.
Ia justru berjualan setiap hari setelah selesai pulang sekolah.
Bocah SD itu menjual satu bungkus keripik seharga Rp5 ribu.
Saat sore, Bayu biasa nangkring di sekitar Ayam Geprek Bensu atau sekitar Jalan Banteng.
Kemudian, ia berjalan sambil berjualan ke arah Mcd Buahbatu.
Malamnya, ia kerap melanjutkan berjualan di sekitar Kliningan.
(Widia Lestari)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Bayu, Bocah SD Yatim Piatu Keliling Jual Keripik di Bandung, Kerja Keras Cari Uang Demi Nenek
Baca Juga: Keji, Seorang Ibu Penggal Kepala Anaknya Sendiri Hanya Karena Mengatakan Hal Ini
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR