Intisari-Online.Com - Ketika terlelap, seringkali kita bermimpi sesuatu.
Padahal kita tak berencana untuk memimpikan hal tersebut.
Mimpi datang begitu saja ketika kita tidur dan tak jarang pula ada orang-orang lain yang terlibat di dalamnya.
Sudah menjadi hal yang sangat lumrah seseorang memimpikan orang lain di mimpinya, baik yang dikenal baik atau hanya selewatan saja.
Baca Juga: Makan Pedas Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Mimpi Buruk, Kok Bisa?
Menurut Vocata George, Ph.D, seorang Jungian Analyst at the C.G. Jung Education Center of Cleveland, mimpi adalah hal yang simbolis, bukan sungguhan.
Maksudnya, tidak selalu ada keterkaitan antara apa yang Anda mimpikan dengan realitas yang ada.
Sesekali mungkin iya, tetapi tidak ada cukup bukti yang menyatakan bahwa mimpi bisa memprediksi peristiwa masa depan.
Meski tidak ada bukti yang pasti, mimpi akan seseorang sering kali muncul berdasar pengalaman Anda. Baik itu aktivias, percakapan, kenangan, dan masalah dengan orang tertentu.
Psikolog Klinis di Amerika Serikat, Dr. John Mayer, menyatakan bukan berarti ketika seseorang mimpi mantan pacarnya artinya ia masih cinta. Hal ini bisa jadi muncul secara acak tanpa ada pemicunya.
Baca Juga: Annisa Pohan Mimpi Didatangi Bu Ani Sebelum Wafat, Ini Tanda-tanda Kematian Bakal Datang
Namun yang pasti, memimpikan seseorang bisa membuat Anda belajar lebih banyak tentang perasaan dan nilai-nilai tertentu.
Ini karena semua hal dalam mimpi sering kali memiliki makna dan keterkaitan yang spesifik untuk setiap orang.
Terkadang memimpikan seseorang berfungsi sebagai pengingat atas masalah yang belum terselesaikan, baik dengan orang tersebut atau orang lain.
Alam bawah sadar tak jarang membantu menemukan hal-hal tentang diri Anda yang terkubur lama untuk dimunculkan kembali lewat memimpikan seseorang.
Namun tak jarang, mimpi hanya sekadar bunga tidur yang Anda bahkan tak mengingatnya ketika bangun.
Kategori orang yang masuk ke dalam mimpi menurut penelitian
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal Sleep Research, ditemukan fakta mengenai orang-orang yang biasanya hadir dalam mimpi.
Meski bukan hal yang pasti, ada beberapa kelompok yang kerap muncul saat Anda memimpikan seseorang.
Penelitian yang melibatkan 320 laporan mimpi orang dewasa ini menemukan bukti bahwa:
-Sekitar 48 persen karakter yang muncul memiliki nama yang dikenal oleh si pemimpi
-Sekitar 35 persen karakter muncul karena peran sosial mereka seperti profesi tertentu atau ada hubungannya dengan si pemimpi seperti pacar atau mantan
-Sekitar 16 persennya tidak dikenal
Saat memimpikan seseorang, karakter-karakter yang masuk ke dalam mimpi terbagi menjadi:
-Sekitar 32 persen masuk ke mimpi berdasar penampilannya
-Sekitar 21 persen masuk ke mimpi berdasar perilakunya
-Sekitar 45 persen masuk ke mimpi karena pernah berinteraksi secara langsung
-Sekitar 44 persen merupakan orang yang hanya sekadar tahu
Baca Juga: Ketika Vladimir Putin, Erdogan dan Pemimpin Dunia Lainnya Beri Ucapan Selamat Atas Kemenangan Jokowi
Sementara itu, penelitian lainnya menyelidiki hubungan antara emosi dan karakter yang muncul. Biasanya emosi kasih sayang dan kegembiraan muncul saat memimpikan orang yang dikenal.
Namun, tidak ada acuan dan hubungan pasti dalam memimpikan seseorang. Termasuk mengenai siapa saja yang akan muncul di mimpi seseorang dan apa kaitannya dengan diri Anda. (Gita Laras)
Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.co.id dengan judul Mengapa Kita Bisa Memimpikan Seseorang yang Jarang Dipikirkan?
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Nieko Octavi Septiana |
KOMENTAR