Advertorial
Intisari-Online.com - Pria yang membakar dirinya sendiri di halaman dekat Gedung Putih pada hari Rabu (29/5) lalu dinyatakan meninggal dunia.
Menurut sumber kepolisian, saat melakukan aksinya, pria tersebut disebut sedang berhalusinasi dengan meminum obat K2 yang dicampur dengan PCP.
Dilansir dari Daily Mail, pria itu diidentifikasi sebagai Arnav Gupta (33) oleh Polisi Taman AS pada hari Kamis setelah dia sekarat di rumah sakit.
Gupta sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya setelah meninggalkan rumah pada pukul 9.20 pagi.
Tiga jam kemudian, dia membakar dirinya sendiri di halaman di Ellipse Park dekat Gedung Putih.
Gupta berasal dari Bethesda, Maryland. Motif tindak mematikan yang dilakukannya belum jelas.
Pada Kamis lalu, TMZ mengutip sumber-sumber polisi yang tidak disebutkan namanya bahwa Gupta mengalami halusinasi karena K2 -suatu bentukganja sintetis- dan dia juga dilaporkan telah meminumPhencyclidine.
Phencyclidine umumnya dikenal sebagai PCP atau angel dust yang diketahui dapat menyebabkan halusinasi.
Video insiden hari Rabu tersebut menunjukkan Gupta berjalan dengan tenang melintasi Ellipse dekat Washington Mall dengan api yang tengah berkobar pada tubuhnya.
Beberapa detik kemudian, staf Dinas Rahasia AS terlihat menuju ke arahnya untuk memadamkan api.
Gupta berhasil berdiri tegak sebelum petugas mendatanginya.
Baca Juga: Makan Kulit Apel Dengan Kulitnya Ternyata Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Termasuk Anti Kanker
Sedang beberapa laporan mengatakan bahwa dia mengenakan pakaian pelindung yang akan memberinya perlindungan dari api.
Namun, Gupta menderita luka bakar pada 85 persen tubuhnya dan ada paket mencurigakan yang terbakar di dekatnya yang kemudian dipadamkan.
Setelah berhasil dipadamkan, Gupta dibawa ke rumah sakit terdekat dengan banyak luka yang mengancam jiwanya.
Lebih dari 70 petugas berbondong-bondong ke tempat kejadian dari berbagai agensi.
Beberapa turis dan pengunjung berada di sekitarnya, tetapi tidak ada korban luka lain yang dilaporkan.
Polisi Layanan Taman Nasional dan petugas Dinas Rahasia AS juga membantu di tempat kejadian untuk mengidentifikasi apa yang telah terjadi di Washington DC.
Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengatakan dia tidak bisa berkomentar.
Menurut jadwal resminya, Donald Trump berada di Oval Office saat itu untuk pelantikan Presiden dan Ketua Dewan DIreksi Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat.
Baca Juga: Tips Agar Tetap Nyaman dan Aman Mudik Lebaran saat Hamil, dari Naik Mobil sampai Kapal Laut