"Tentu bagi sebagian anak laki-laki, mereka tidak mempunyai banyak baju pink. Kebetulan, dia saat itu dia memakai atasan berwarna pink dan hitam," terangnya.
Sesampai di rumah, anak Lealiifano menuturkan dia disuruh pulang oleh gurunya untuk berganti baju yang lebih pink.
Menurut Lealiifano, segalanya bisa lebih buruk. Lealiifano lalu mengunggah insiden itu di Facebook dan mengeluhkan anaknya menerima diskriminasi karena setelah dia mencari tahu, banyak anak yang tak mengenakan pink.
"Kelihatannya baju yang dikenakan anak saya kurang pink sehingga dia langsung dikirim pulang tanpa memberi tahu saya lebih dulu," tulis Lealiifano di Facebook.
Sementara dilaprokan TVNZ, karena kejadian tersebut Lealiifano mengaku anaknya sangat tertekan terus menangis ketika dia datang ke sekolah dan melabrak gurunya.
Dewan Kepercayaan SD Helensville menyatakan kejadian itu terjadi pukul 08.25 waktu setempat dengan penyelidikan saat ini tengah dilaksanakan.
"Kami hanya bisa berkata bahwa kami menanggapi masalah ini secara serius dan tengah mendiskusikannya sehingga kami bisa memberi keputusan yang adil," terang dewan. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bajunya Kurang Pink, Bocah 12 Tahun Dipulangkan dari Sekolah
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR