Advertorial
Intisari-Online.Com -Pada hari-hari tertentu, biasanya sekolah akan meminta murid-muridnya memakai pakaian selain seragam.
Di Indonesia misalnya, ketika perayaan Hari Kartini, guru dan murid akan kompak mengenakan batik atau kebaya.
Karena bukan seragam dari sekolah, ada sedikit perbedaan dari kostum yang dikenakan tidak akan menjadi masalah, asalkan tetap mengikuti aturan.
Namun tidak demikian dengan nasib yang dialami seorang bocah12 tahun berikut.
Baca Juga: Selama 5 Tahun Mengenakan Kostum Mengerikan, yang Dilakukan Pria Ini Ternyata Sungguh Menyentuh Hati
Sebuah sekolah di Selandia Baru dilaporkan tengah diselidiki otoritas setempat setelah kedapatan memulangkan salah satu siswa saat perayaan Hari Kaus Pink.
Claire Lealiifano kepada media lokal mengatakan putranya yang berusia 12 tahun disuruh pulang oleh guru di SD Helensville yang berada di kota Auckland.
Dilansir Newsweek Sabtu (18/5/2019), putra Lealiifano itu dipulangkan setelah pakaian yang dikenakannya dianggap tidak sesuai dengan peraturan sekolah.
Hari Kaus Pink yang juga dirayakan di beberapa negara dunia merupakan pergerakan anti-perundungan, mempromosikan hubungan sosial positif, merayakan perbedaan, dan membagikan kasih sayang.
Baca Juga: Pantai Berwarna Pink di Pulau Komodo, Hanya Ada 7 di Dunia yang Seperti Ini
Kepada Newshub, Lealiifano menuturkan si anak yang tidak disebutkan namanya itu sudah mengenakan pakaian sesuai ketentuan.
Jadi, dia gusar ketika anaknya dipulangkan tanpa pemberitahuan.
Dia mengaku tengah bersiap untuk berkunjung ke rumah seorang teman ketika mendengar pintu rumahnya digedor dengan si anak berdiri menunjukkan wajah kecewa.
"Tentu bagi sebagian anak laki-laki, mereka tidak mempunyai banyak baju pink. Kebetulan, dia saat itu dia memakai atasan berwarna pink dan hitam," terangnya.
Sesampai di rumah, anak Lealiifano menuturkan dia disuruh pulang oleh gurunya untuk berganti baju yang lebih pink.
Menurut Lealiifano, segalanya bisa lebih buruk. Lealiifano lalu mengunggah insiden itu di Facebook dan mengeluhkan anaknya menerima diskriminasi karena setelah dia mencari tahu, banyak anak yang tak mengenakan pink.
"Kelihatannya baju yang dikenakan anak saya kurang pink sehingga dia langsung dikirim pulang tanpa memberi tahu saya lebih dulu," tulis Lealiifano di Facebook.
Sementara dilaprokan TVNZ, karena kejadian tersebut Lealiifano mengaku anaknya sangat tertekan terus menangis ketika dia datang ke sekolah dan melabrak gurunya.
Dewan Kepercayaan SD Helensville menyatakan kejadian itu terjadi pukul 08.25 waktu setempat dengan penyelidikan saat ini tengah dilaksanakan.
"Kami hanya bisa berkata bahwa kami menanggapi masalah ini secara serius dan tengah mendiskusikannya sehingga kami bisa memberi keputusan yang adil," terang dewan.(Ardi Priyatno Utomo)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judulBajunya Kurang Pink, Bocah 12 Tahun Dipulangkan dari Sekolah