Intisari-Online.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan April 2019 membengkak hingga US$ 2,5 miliar.
Defisit ini memecahkan rekor bagi Indonesia, sebab inilah defisit perdagangan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Defisit terjadi seiring dengan merosotnya ekspor nonmigas, berbarengan dengan impor yang tinggi.
BPS menyebut, impor pada April 2019 melonjak 12,25% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 15,10 miliar.
Baca Juga : Sering Diterpa Isu Bangkrut, Ekonomi Indonesia Malah Masuk 10 Besar Dunia versi IMF
Sedang ekspor hanya US$ 12,60 miliar, turun 10,8% dibanding bulan Maret 2019.
Kenaikan impor terutama dari komoditas minyak dan gas (migas) yang naik 46,99% dari Maret 2019 menjadi US$ 2,23 miliar.
Terdiri dari impor minyak mentah naik 18,47% menjadi US$ 465,70 juta.
Lalu hasil minyak yakni berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) melonjak 45,91% (US$ 1,44 miliar). Sedangkan impor gas melesat 134,86% (US$ 328,10 juta).
Baca Juga : Lama Keluar dari OPEC, Apakah Bisa Sebabkan Ekonomi Indonesia Melemah?
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR