Ini merupakan kemampuan untuk merangkul dan mempersuasi orang. Kalau sudah terbentuk hubungan yang baik, ada kemungkinan perubahan yang dilakukan dapat lebih mudah diterima.
Selain itu, saat ingin melakukan perubahan, pemimpin muda harus bisa memberikan rasa aman kepada bawahannya.
Tikno menggambarkan situasi ini seperti peralihan dari mesin tik ke personal computer (PC).
Saat itu mungkin beberapa orang belum bisa menerima perubahan teknologi itu. Namun setelah beberapa tahun, rasa aman sudah mulai muncul di masyarakat dan penggunaan PC mulai bisa diterima.
Baca Juga: Benarkah Perempuan dengan Sifat Maskulin Lebih Mudah Jadi Pemimpin?
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR