Intisari-Online.com - Pemimpin muda tidak akan lepas dari persoalan usia. Misalnya, kalau yang muda harus memimpin bawahan yang berusia jauh lebih tua.
Situasi ini memiliki potensi konflik yang cukup besar.
Menjadi pemimpin muda yang tangguh tidak hanya sebayas mengembangkan diri sendiri, tetapi juga harus mampu mengembangkan orang lain yang lebih tua sekalipun.
Di zaman yang makin serba digital ini, pemimpin muda umumnya ingin membuat segalanya lebih cepat dan fleksibel.
Baca Juga: Belajar Menjadi Pemimpin yang Baik dari Raja Monyet
Misalnya, jika seseorang berhalangan hadir dalam rapat, ia tetap bisa mengikutinya melalui alat komunikasi.
Jadi selagi dalam perjalanan, ia tetap bisa mengikuti rapat, mendengar pembicaraan, dan mengutarakan pendapatnya secara langsung.
Namun bagi orang yang lebih tua, cara itu mungkin akan lebih sulit diterima. Untuk menerapkan perubahan dan teknologi, menurut Tikno, pemimpin muda harus lebih peka.
Bisa dimulai dari menunjukkan respek dan memberikan perhatian pada orang yang lebih tua.
Baca Juga: Pemimpin Bijaksana Selalu Mengutamakan Keselamatan Orang Lain
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR