Advertorial
Intisari-Online.com - Terletak di antara dua pegunungan yang megah, Lembah Hula, Israel, menawarkan surga lahan basah untuk beberapa spesies tanaman dan hewan.
Tetapi tidak diragukan lagi, pengunjung yang paling banyak adalah burung.
Lembah Hula lengkap dengan ladang, kebun, jalur air ini menjadi persinggahan sempurna untuk burung-burung yang bermigrasi ke selatan ke Afrika.
Ratusan juta burung melakukan perjalanan melalui lembah di musim gugur dan musim semi, dan ribuan juga akan tetap tinggal di luar musim semi.
Burung bangau, bangau, burung kormoran, dan burung air lainnya berbaur di antara burung elang, burung kutilang, dan burung asli Israel lainnya.
Burung yang paling dikenal sebagai pengunjung di sini adalah burung derek.
Mereka tiba di lembah selama akhir musim gugur untuk melakukan tarian kawin mereka dan burung-burung derek seringnya juga akan tinggal selama musim dingin.
Agar burung-burung derek tidak merusak pertanian lokal, staf Agamon Hula Ornithology dan Nature Park memilih memberi burung-burung itu makan, termasuk dengan jagung.
Mereka akan memberi makan burung menggunaan kendaraan yang berlalu-lalang melintasi ladang.
Burung-burung cenderung menghindari manusia, namun saat makan siang mereka justru mendekat dan mendatanginya.
Lembah Hula dulunya rumah bagi lahan basah yang luas saat masih ada Danau Hula sebelum akhirnya dikeringkan pada 1950-an.
Setelah mengamati efek dari drainase, para pejabatkemudian membiarkan agar lembah dibanjiri sekali lagi dan dinamai sebagai Danau Agmon yang kembali dapat memulihkan ekosistem.
Taman ini menawarkan beberapa jalur yang cocok untuk berjalan serta bersepeda melewati kebun buah dan ladang di kanan kirinya.
Baca Juga : Peternakan Babi Besar Berotot di Kamboja, Pecinta Hewan Sebut Praktik Itu Sangat Kejam dan Mengerikan
Memiliki lebih dari 400 spesies burung yang mampir setiap tahunnya, Lembah Hula mendatangkan keuntungan tersendiri bagi ahli ekologi dan ornitologi.
Mereka bisa melakukan penelitian untuk mengukur bagaimana populasi burung meningkat atau berkurang.
Tak hanya itu, mereka juga bisa mempelajari lebih lanjut tentang sarang, dan mengelola ketinggian air serta rumput.
Informasi yang dikumpulkan sejauh ini memungkinkan staf taman membuat dinding bersarang untuk burung pemakan lebah, di mana mereka dapat mempelajari burung berwarna-warni dari dekat.
Salah satu pengalaman paling istimewa di cagar alam adalah tur matahari yang memanjakan mata Anda.
Baca Juga : Hanya Jual Nasi Lemak, Omzet Pengusaha Ini Capai Rp1,3 Miliar Sebulan!