Intisari-Online.com – Pepatah “kasih orangtua sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”, rasanya cocok menggambarkan kisah pilu berikut ini.
Bagaimana sang anak menjual rumah orangtuanya tanpa mempedulikan orangtuanya tinggal di mana dan bagaimana.
Supali (86) sambil tertatih-tatih dengan tongkatnya menghampiri Kompas.com yang mengunjungi kakek itu, Jumat (3/5/2019).
Baca Juga : Kisah Pilu Gadis 13 Tahun yang Diperkosa Oknum Polisi Berpangkat Ipda, Rumah Korban Diancam akan Dibakar
Rumah mungil berukuran 3x4 meter itu lebih layak disebut gubuk. Rumah tersebut menjadi tempat tinggalnya selama setahun terakhir.
Gubuk yang ditinggali Supali terletak persis di tengah sawah di pinggir Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
“Niki omah kulo, mpun miring bade ambruk. Badhe tindak pundi? (Ini rumah saya, sudah miring mau roboh. Mau ke mana?),” ujarnya dalam bahasa jawa kental, Jumat.
Rumah tersebut berdinding bambu dengan tiang dan atap juga dari bambu memang dalam kondisi miring.
Rumah Supali didirikan di lahan salah watu warga Desa Dadapan.
Letaknya yang berada di tengah sawah membuat gubuk Supali lebih sering di terpa angin kencang.
“Kebaikan hati warga mendirikan rumah untuk saya, tanahnya juga nggak sewa. Pemiliknya pedagang dekat perempatan desa,” imbuhnya.
Baca Juga : Kisah Pilu Seorang Ibu yang Melahirkan Bayi yang Meninggal dalam Kandungan: 'Dia Cantik, Tapi Tak Bernyawa'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR