Advertorial

Jika Kemasan pada Makanan Kaleng Penyok, Waspadalah Karena Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Penjelasannya!

Tatik Ariyani

Editor

Tak hanya makanan terkontaminasi atau kedaluwarsa, makanan kalengan yang wadahnya sudah penyok ternyata juga memiliki risiko bagi kesehatan.
Tak hanya makanan terkontaminasi atau kedaluwarsa, makanan kalengan yang wadahnya sudah penyok ternyata juga memiliki risiko bagi kesehatan.

Intisari-Online.com -Tak hanya makanan terkontaminasi atau kedaluwarsa, makanan kalengan yang wadahnya sudah penyokternyata juga memiliki risiko bagi kesehatan.

Ketika makanan dikemas dalam kaleng, makanan tersebut mengalami proses pemanasan untuk menghancurkan bakteri dan jamur berbahaya.

Pemanasan juga bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang memecah nutrisi makanan seiring berjalannya waktu.

Dengan demikian, pengalengan berfungsi mencegah kualitas makanan memburuk dan tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Baca Juga : Syahrini Ekspos Kemesraan di Instagram, Pamer di Media Sosial Tanda Pasangan Bermasalah?

Lalu, mengapa kita benar-benar harus menghindari makanan dalam kaleng penyok?

Menurut Suki Hertz, profesor nutrisi dan kemananan makanan untuk Culinary Institute of America, semua itu tergantung pada tingkat keparahan bagian yang penyok pada kaleng itu.

Jika bagian yang penyok terdapat dalam lapisan logam, sebaiknya kita tak membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.

"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng, itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," kata Hertz.

Baca Juga : Kini Orang-orang pun Mulai Membantu Karim, Siswa SD yang Berangkat Sekolah Jam 3 Pagi Naik KRL dan Tak Pakai Sepatu

Hertz menambahkan, jika lekukan atau bagian penyok terdapat pada lapisan logam, makanan tersebut telah terkena udara sehingga patogen bisa masuk.

Inilah yang menyebabkan makanan tersebut mengundang penyakit saat dikonsumsi.

Kaleng yang penyok tak hanya merusak bagian logam luar kaleng. Namun, terkadang bisa terjadi di bagian dalam yang sulit kita lihat dengan mata.

Departemen Pertanian AS mengatakan, kita bisa memeriksa kaleng yang penyok dengan menggunakan jari. Namun, seringkali kaleng tersebut memiliki titik yang tajam.

Baca Juga : Steve Emmanuel Terjerat Barang Haram Ini, Nyatanya Kompeni Dulu Pernah Melegalkan Madat di Indonesia

Departemen Pertanian AS menyebut makanan yang dikemas dalam kaleng yang penyok bisa menyebabkan botulisme atau keracunan yang menyerang sistem saraf.

Gejala botulisme ini meliputi penglihatan ganda, kelopak sayu atau lemas, kesulitan menelan dan kesulitan bernapas.

Selain itu, dalam taraf yang ekstrem, kaleng yang bocor dan mengembung juga bisa menjadi tanda menurunnya kualitas makanan.

Meskipun ini jarang terjadi, mereka yang terllibat dalam industri kuliner sangat memperhatikan hal tersebut.

Baca Juga : Sepasang Kekasih Batal Menikah Setelah Keduanya Divonis Kanker: Ini Gejala Kanker Getah Bening yang Sering Tidak Disadari

Di tempat-tempat seperti New York City, restoran benar-benar dapat kehilangan poin selama inspeksi jika mereka menggunakan makanan dalam kaleng penyok.

Menghindari kaleng penyok adalah salah satu hal yang dilakukan para ahli keamanan makanan untuk mencegah keracunan makanan.

Dengan kata lain, memerhatikan bentuk kaleng sebagai kemasan makanan adalah hal peting yang harus kite perhatikan saat berbelanja. (Ariska Puspita Anggraini)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Waspadai, Kemasan Penyok pada Makanan Kaleng"

Baca Juga : McDonald's Gelar Happy Readers Fun Day bersama Majalah Bobo untuk Cegah Minat Baca Berkurang

Artikel Terkait