Intisari-Online.com - Khalifa Haftar, jenderal Libya, disebut telah berutang hingga 25 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 354 triliun.
Hal itu dilakukannya untuk mendanai pasukannya.
Lebih lanjut, pinjaman tersebut diperoleh Haftar dalam bentuk obligasi tak resmi.
Tak hanya itu, pinjaman juga berupa uang tunai dan deposito yang dicetak Rusia dari bank-bank timur.
Demikian menurut Reuters dikutip Middle East Monitor.
Haftar telah membangun pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) dengan bantuan Uni Emirat Arab dan Mesir, yang memasok peralatan berat militer, seperti helikopter.
Dukungan juga disebut datang dari Arab Saudi, Rusia, dan Perancis, meski diketahui PBB lebih mengakui Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli sebagai otoritas sah negara itu.
Sementara pasukan bentukan Jenderal Haftar membangun sistem perbankan paralel yang berkantor pusat di ibu kota timur Benghazi.
Baca Juga : Setelah Gagal Lamar Permaisuri Raja, Patih Gadjah Mada Memilih Tinggalkan Dunia Politik dan Kekuasaan
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR