Advertorial

Temui Pasukan Seljuk, Pengembara yang Bangun Kekaisaran dan Kalahkan Bizantium

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Kekaisaran Seljuk adalah kerajaan abad pertengahan yang kekuasaannya membentang dari abad ke-11 hingga abad ke-12.
Kekaisaran Seljuk adalah kerajaan abad pertengahan yang kekuasaannya membentang dari abad ke-11 hingga abad ke-12.

Intisari-Online.com - Kekaisaran Seljuk adalah kerajaan abad pertengahan yang kekuasaannya membentang dari abad ke-11 hingga abad ke-12.

Mereka paling terkenal karena invasi dan pertempurannya melawan Kekaisaran Bizantium.

Kemudian peran mereka dalam Perang Salib Pertama.

Meskipun Seljuk awalnya adalah orang-orang Turki, mereka menikah dengan orang-orang Persia dan mengadopsi banyak budaya dan bahasa mereka.

Baca Juga : Sutopo Sarankan Ibu Ani Makan Ikan Gabus: Ternyata Ikan Gabus Ini Punya Manfaat Ajaib Bagi Pasien yang Jalani Operasi

Pada tingkat yang paling luas, Kekaisaran Seljuk (Seljuq) membentang dari Asia Tengah di timur sampai ke Anatolia di barat.

Namun, pada akhir abad ke-12, Kekaisaran Seljuk telah terpecah menjadi beberapa negara bagian.

Siapa Seljuk?

Seljuk awalnya nomaden Turki yang mendiami stepa Asia Tengah dan Rusia Tenggara.

Baca Juga : Pria Ini Klaim Bisa Tentukan Keberhasilan Pernikahan Pasangan Hanya dalam Waktu 15 Menit, Bagaimana Caranya?

Sekitar 950 M, Seljuk bermigrasi ke Khwarezm sambil melayani di pasukan Khazar.

Kemudian, sekitar tahun 985, Seljuk memimpin konfederasi sembilan suku Turki ke Persia, di mana mereka menetap dan memeluk Islam Sunni.

Seljuk bersekutu dengan Kekaisaran Samanid Persia.

Aliansi dengan Samanids tidak berlangsung lama, karena mereka dihancurkan oleh Qarakhanids pada tahun 999.

Samanids digantikan oleh Ghaznavids dan Seljuk kemudian memerangi mereka.

Awal Kekaisaran Seljuk

Baca Juga : Iseng Lakukan Tes DNA, Hubungan Pasangan Kekasih Ini Justru Hancur Dikarenakan Kelamnya Rahasia Keluarga Sang Pria

Itu adalah dua cucu Seljuk, Tughril Beg dan Chaghri Beg, yang berperang melawan Ghaznavid.

Meskipun Ghaznavids berada di atas angin pada awalnya, mereka kemudian dikalahkan oleh Seljuk pada 1039 pada Pertempuran Dandanaqan.

Tughril meninggal pada 1063 dan digantikan oleh keponakannya, Alp Arslan, yang melanjutkan ekspansi kekaisaran.

Baca Juga : Dokter Keluarkan 56 Batu dari Ginjal Bocah 9 Tahun Ini, Petugas Medis Ungkap 5 Penyebabnya!

Pada masa pemerintahan Alp Arslan dan penggantinya, Malik Shah I, Kekaisaran Seljuk mencapai puncak kekuasaannya.

Kehancuran Kekaisaran Seljuk

Ketika Malik Shah meninggal pada tahun 1092, Kekaisaran Seljuk kehilangan kesatuannya, karena saudara lelakinya dan empat putranya berjuang untuk mendapatkan kekuasaan.

Baca Juga : 10 Manfaat Kesehatan Jantung Pisang, Termasuk Dapat Memperkuat Rahim

Meskipun putra Malik Shah, Mahmud I menjadi penguasa baru Kekaisaran Seljuk, ia tidak mampu menyatukan kekaisaran.

Klaimnya atas tahta diperebutkan oleh tiga saudara laki-lakinya, Barkiyaruq, Muhammad I, dan Ahmad Sanjar, yang masing-masing telah memantapkan diri di Irak, Baghdad, dan Khorasan.

Sementara fragmentasi ini terjadi, Seljuk menghadapi musuh baru dari barat dalam bentuk Perang Salib Pertama.

Pada 1194, Kekaisaran Seljuk kehilangan banyak wilayah timurnya oleh Khwarazmians.

Kekuasaan Seljuk bertahan di Anatolia sebagai Kesultanan Rum, sampai dijajah oleh bangsa Mongol setelah Pertempuran Kose Dag pada tahun 1243.

Baca Juga : 10 Foto Kebengisan Manusia pada Hewan, Ketika Hewan-hewan Tak Bersalah Justru Dibunuh dengan Cara Keji

Artikel Terkait