Advertorial

3 Alasan Anda Harus Hindari Makan dari Wadah Plastik dan Cara Mengatasinya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Benda yang terbuat dari plastik hampir dapat ditemukan di mana-mana. Namun tahukah Anda bahwa mereka mengandung bahan berbahaya?
Benda yang terbuat dari plastik hampir dapat ditemukan di mana-mana. Namun tahukah Anda bahwa mereka mengandung bahan berbahaya?

Intisari-Online.com - Benda yang terbuat dari plastik hampir dapat ditemukan di mana-mana.

Plastik mengambil peran penting dalam masyarakat modern karena merupakan bagian penting dari komputer, ponsel, mobil, dan mainan anak-anak.

Namun, ketika digunakan sebagai wadah untuk makanan yang kita makan dan air yang kita minum, plastik mungkin dapat memiliki efek negatif.

Agar Anda dapat memastikan bahwa Anda akan menikmati gaya hidup sehat, Anda perlu mengonsumsi makanan alami dan bebas pestisida.

Baca Juga : Dianggap Sebagai Buah Terlezat, Faktanya Buah Ini Bisa Jadi Penyebab Leukimia Seperti yang Diderita Ani Yudhoyono

Makan makanan yang mengandung antioksidan atau minum cairan dari botol plastik tidak masuk akal sama sekali.

Di bawah ini adalah alasan mengapa kita harus beralih dari wadah plastik ke wadah kaca untuk menyimpan makanan kita.

1. Molekul Plastik

Menurut penelitian, ketika botol plastik itu pecah, molekul-molekulnya dapat larut ke dalam makanan.

Baca Juga : Setelah Gagal Lamar Permaisuri Raja, Patih Gadjah Mada Memilih Tinggalkan Dunia Politik dan Kekuasaan

Ini berarti bahwa meskipun Anda mengonsumsi makanan alami atau bebas pestisida tetapi dikemas dalam plastik, Anda masih akan memakan bahan-bahan beracun yang berasal dari plastik yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan masalah kesehatan.

2. Ganggu Kesuburan dan Masalah Reproduksi

Plastik mengandung senyawa beracun yang dikenal sebagai bisphenol A (BPA) dengan efek negatif pada kekebalan dan regulasi hormon.

Kedua efek itu mengarah dan dapat mengganggu kesuburan.

Menurut penelitian, seorang wanita yang kesulitan hamil dan memiliki risiko keguguran mungkin karena papara BPA yang tinggi.

Selain itu, bahan kimia yang ditemukan dalam plastik juga menyebabkan masalah perkembangan dan cacat lahir pada anak-anak.

Baca Juga : Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati: Ini Urutan Eksekusi Mati di Nusakambangan, Bikin Napi Tak Kuasa Menahan Tangis

3. Obesitas

Studi mengungkapkan bahwa salah satu alasan di balik obesitas atau kelebihan berat badan adalah banyaknya plastik yang terkait dengan makanan dan minuman kita.

Bisphenol-A diglycidyl ether (BADGE), bahan kimia yang banyak digunakan dalam plastik, ternyata mampu mengubah sel induk menjadi sel lemak.

Kiat untuk mengurangi paparan bahan kimia beracun dari plastik:

Baca Juga : Tepat pada 1 Mei Besok, Indonesia akan Menjabat Sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB

1. Gunakan wadah kaca atau stainless steel (untuk tujuan penyimpanan)

2. Jangan pernah memanaskan makanan dalam wadah plastik Anda.

Saat dipanaskan, plastik melepaskan bahan kimia 55 kali lebih cepat dari biasanya.

3. Beli Sayuran Segar atau Beku

BPA dapat ditemukan di hampir semua barang kaleng.

Akan lebih baik jika Anda membeli buah-buahan segar atau menanamnya sendiri.

Baca Juga : Tubuh Ani Yudhoyono Semakin Kurus, Ternyata Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebab Leukimia

4. Gunakan botol air stainless steel

5. Gunakan sedotan stainless steel

6. Bungkus dengan kertas lilin

Saat Anda membeli daging, minta mereka membungkusnya dengan kertas lilin, bukan plastik.

Jika kertas lilin tidak tersedia, bungkus sendiri nantinya saat Anda sampai di rumah.

Baca Juga : Terancam Hukuman Mati, Steve Emmanuel Diduga 10 Tahun Terlibat Jaringan Narkoba Internasional

Artikel Terkait