Menjelaskan proses eksekusi, petugas mengatakan dia melihat perannya sekadar menjalankan perintah.
"Aku terikat sumpahku sebagai seorang tentara," katanya.
“Tahanan itu melanggar hukum dan kami menjalankan perintah. Kami hanya pelaksana. Pertanyaan apakah itu dosa atau bukan, itu tergantung Tuhan."
Setelah melakukan eksekusi, para algojo ini menjalani tiga hari kelas yang mencakup bimbingan spiritual dan bantuan psikologis.
Baca Juga : Kisah Para Algojo: Gara-gara Punya 'Profesi' Menggantung Orang, Istrinya pun Minggat dari Rumah
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR