Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah menara eksperimental setinggi lebih dari 100 meter di China utara dijuluki sebagai penjernah udara terbesar di dunia.
Dibangun di Xian, provinsi Shaanxi, menara ini diluncurkan oleh akademi pada tahun 2015 dan konstruksi selesai tahun 2017 di zona pengembangan di distrik Chang'an.
Kepala penelitian, Cao Junji, mengatakan telah terjadi peningkatan kualitas udara yang telah diamati di area seluas 10 kilometer persegi sejak 2018 lalu.
Sistem ini bekerja melalui rumah kaca yang mencakup sekitar setengah ukuran lapangan sepak bola di sekitar dasar menara.
Udara yang tercemar disedot ke dalam rumah kaca dan dipanaskan oleh energi matahari.
Udara panas kemudian naik melalui menara dan melewati beberapa lapis filter pembersih.
Namun, operator menara mengatakan bahwa sistem masih bekerja di bulan-bulan dingin karena lapisan pada rumah kaca memungkinkan kaca menyerap radiasi matahari dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi.
Tim Cao mendirikan lebih dari selusin stasiun pemantauan polusi di daerah itu untuk menguji dampak menara.
Baca Juga : Steve Emmanual Terancam Hukuman Mati: Kisah Permintaan Terakhir Terpidana Mati yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menemukan metode yang efektif dan berbiaya rendah guna menghilangkan polutan dari atmosfer, biaya untuk proyek ini tidak diungkapkan.
Sementara itu dilansir dari The Guardian, kualitas udara China telah lama menjadi perhatian dan tingkat pencemaran ekstremnya memengaruhi arsitektur fisik kota.
Administrasi Meteorologi China pun sempat mengeluarkan sebuah makalah pada 2013 yang secara ambisius menyatakan semua pejabat lokal akan dapat menggunakan hujan buatan untuk membersihkan udara.
Baca Juga : Kisah Para Algojo: Gara-gara Punya 'Profesi' Menggantung Orang, Istrinya pun Minggat dari Rumah
China telah banyak berinvestasi dalam hujan buatan sejak akhir 1950-an.
Tak hanya itu, begara ini jugamengangkut baterai 7.000 senjata artileri penyemaian awan, jumlah peluncur yang sama untuk roket yang mengandung bahan kimia, dan lebih dari 50 pesawat dengan 50.000 karyawan yang siap siap meluncurkan perang skala penuh pada cuaca.
Sebelumnya, apa yang sebelumnya dianggap sebagai menara kabut asap terbesar di Cina dibangun tahun lalu oleh seniman Belanda Daan Roosegaarde di 798, sebuah taman kreatif di Beijing.
Baca Juga : Kisah Seorang Brigadir Polisi yang Membawa Anaknya Saat Bertugas Karena Istrinya Meninggal
Menara setinggi tujuh meter ini menghasilkan udara bersih sekitar delapan meter kubik per detik.
Menara itu sepenuhnya didukung oleh listrik, yang sebagian besar dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara di China.
Cao, bagaimanapun, mengatakan bahwa menara mereka yang di Xian hanya membutuhkan sedikit daya untuk beroperasi.
Baca Juga : Tubuh Ani Yudhoyono Semakin Kurus, Ternyata Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebab Leukimia