Pada awalnya ukuran wajah manusia purba lonjong ke bawah dan lebar, namun kemudian alis mulai memisah dan di saat yang sama wajah mengecil dan semakin ramping memungkinkan emosi halus seperti pengakuan dan simpati.
Seiring berjalannya waktu, manusia bisa melakukan komunikasi non verbal yang dianggap sebagai langkah penting dalam membangun dan memelihari jejaring sosial.
"Kami berpendapat, peningkatan komunikasi sosial kemungkinan terjadi saat wajah manusia menjadi lebih kecil dan alis yang dimiliki tidak tegas," ujar salah satu penulis Rodrigo Lacruz seorang ahli biologi kraniofasial di New York University."
Wajah seperti ini memungkinkan gerakan atau ekspresi lebih halus, dan manusia mulai bisa berkomunikasi non verbal," imbuh dia.
Baca Juga : Kisah Nelangsa Kakek 85 Tahun Berpenghasilan Rp2 Ribu per Hari yang Terpaksa Tinggal di Semak-semak
Menurut para ahli, komunikasi sosial perlu dimasukkan dalam teori pembentukan wajah manusia.
Pasalnya hal ini sama pentingnya seperti diet.
Ketika hominin berjalan di bumi, mereka memakan makanan yang sulit dikunyah sehingga mereka butuh otot rahang besar dan hal itu membuat wajah mereka lebih lebar dan tegas.
Namun, dalam dua juta tahun terakhir, manusia mulai menggunakan alat untuk membantu memecah atau memotong makanan.
Baca Juga : Gara-gara Teknologi Canggih Israel, Etiopia yang Sangat Miskin Akhirnya Jadi Surga Pertanian nan Makmur!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR