Sejak saat itulah manusia tidak lagi memerlukan rahang gigi kuat dan secara perlahan wajah manusia mulai mengecil dan ramping.
"Meski wajah manusia menirus karena pola makan, tapi ada beberapa bagian yang perubahannya tidak terlalu signifikan, misalnya rongga hidung yang cukup besar untuk bernapas," ujar O'Higgins.
Tren itu terus berlangsung selama 100.000 tahun dan perubahan iklim yang terus berkembang ikut memengaruhi evolusi wajah manusia.
Baca Juga : Kisah Sedih Mahasiswa yang Kerja Keras Demi Sekolahnya, Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya
Menurut penulis, kita saat ini adalah produk masa lalu.
"Memahami proses evolusi manusia akan memberi kita wawasan untuk memahami anatomi diri sendiri dan menyusuri sejarah masa lalu menuju modernitas," tutup William Kimbel dari Arizona State University seorang pakar evolusi manusia.
Baca Juga : Pemilu Pertama Indonesia 1955: Kisah Perselisihan Soekarno-Hatta yang Bersatu Jadi Dwitunggal
Artikel ini telah tayang di Kompas.com Gloria Setyvani Putri dengan judul "Bagaimana Evolusi Wajah Manusia Selama Lebih dari 4 Juta Tahun?"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR