Intisari-Online.com - Di zaman sekarang, tubuh sehat saja belumlah menjamin kehidupan berjalan dengan semestinya.Apalagi mereka yang memiliki aktivitas seabreg dan mobilitas dinamis. Pagi sampai sore kerja, malam masih harus bersosialisasi atau menghadiri acara lain, istirahat sebentar, pagi sudah harus bangun untuk siap-siap ke kantor. Tubuh memerlukan kebugaran untuk menunjang semua aktivitas itu.
Untuk mencapai kebugaran itulah kita perlu olahraga. Menurut dr. Grace Tumbelaka, Sp.KO, kebugaran adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sedang sampai berat, tanpa merasa kelelahan berarti. Sesudah itu dapat melakukan pekerjaan rutin lainnya.“Kita menggambarkan sebuah kemampuan seseorang,” kata Grace.
Grace memberikan contoh soal kebugaran ini. Semisal ada dua orang (A dan B. Usia sama. Jenis kelamin sama. Postur mirip. Keduanya disuruh naik tangga sebanyak 100 buah anak tangga. A bisa naik tanpa kesulitan.Terengah-engah sedikit sih, tapi setelah istirahat sebentar bisa menyelesaikan 100 anak tangga itu tanpa masalah.
Sementara B baru 1/3 saja sudah ngos-ngosan. Berhenti dulu lalu lanjut. Tapi kemudian berhenti lagi. Begitu terus sampai 100 anak tangga terdaki.Begitu sampai di atas ia perlu istirahat cukup lama untuk bisa beraktivitas kembali.
Dari kondisi di atas, A bisa dikatakan memiliki tubuh yang lebih bugar dibandingkan dengan B.
Baca Juga : 6 Tips Kebugaran Umum Ini Ternyata Saran yang Buruk, Kok Bisa?
Dua aspek
Apa yang dicontohkan Grace tadi adalah kebugaran secara umum. Kebugaran itu sendiri dibagi menjadi dua aspek besar. Pertama, kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan. Atau yang disebut health related fitness. Kedua, kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness).
“Yang pertama untuk menunjang kesehatan. Semua orang kriterianya harus baiklah. Apa saja itu? Yang pertama, kebugaran kardiorespirasi.Atau orang bilang daya tahan jantung paru. Atau kapasitas aerobik. Kedua, kekuatan otot. Ketiga, daya tahan otot. Keempat, fleksibilitas tubuh. Kelima, komposisi tubuh,” kata Grace.
Kenapa berhubungan dengan kesehatan? Ambil misal kebugaran kardiorespirasi tadi. Sekarang ini parameternya diukur dengan VO2 max. “Nah, dari penelitian, orang yang VO2 max-nya rendah mempunyai risiko penyakit jantung dan kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang VO2 max-nya tinggi,” tutur dr. Grace.
Kemudian orang yang kebugaran ototnya rendah, artinya kekuatan ototnya kurang. Ia akan rentan cedera. Begitu juga dengan mereka yang fleksibilitasnya kurang, akan mudah merasakan nyeri-nyeri pada tubuhnya. Duduk lama terasa pegal.
Yang terakhir, mengenai komposisi tubuh. Ini merupakan perbandingan antara tinggi badan dan berat badan. Juga perbandingaan antara massa otot dan massa lemak dalam tubuh. Komposisi tubuh yang tidak baik dikenal dengan obesitas, yang “berteman” dengan penyakit jantung dan degeneratif lainnya.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR