Intisari-online.com - Jika Fenomena caleg stres sering ditemukan di Indonesia.
Ternyata di negara maju seperti Amerika fenomena serupa juga ditemukan.
Di Amerika Serikat, istilah post election stress disorder (PESD) atau gangguan stres pasca pemilu telah lama dikenal.
Dalam survei yang dilakukan American Psychological Association (APA) pada 2016-2017, stres pasca pemilu di AS meningkat tajam dalam sepuluh tahun terakhir.
Baca Juga : Dikenal Buas, Gorila-gorila Liar Justru Mau Berpose Demi 'Selfie' dengan Orang-orang Luar Biasa Ini, Lucu!
Laporan tersebut menemukan, gejala stres yang dialami meliputi sakit kepala, gelisah, cemas, hingga depresi.
Banyaknya orang yang mengalami PESD, bukti dan data awal dari studi ilmiah menunjukkan bahwa kondisi ini nyata.
"Begitu banyak orang yang tampaknya merasa berkecil hati, bingung, dan tertekan oleh iklim politik dan masa depan bangsa. Gejala stres yang mereka alami bisa menyebabkan masalah dalam fungsi pribadi, sosial, dan pekerjaan," tutur psikiater klinis Thomas G. Plante di Psychology Today.
Untuk mengelola stres tersebut, Plante menyarankan untuk berolahraga dan melakukan relaksasi agar bisa menurunkan gairah fisiologis.
Baca Juga : Gorila 57 Tahun Ini akan Meninggal, Perpisahan dengan Pengasuhnya Sungguh Mengharukan
Kegiatan seperti yoga, meditasi, latihan fisik, dan berdoa dapat memberi banyak manfaat di situasi seperti ini.
Kemudian Plante mengatakan, gejala psikologis dapat ditangani dengan mau menerima kenyataan, menerima apa yang tidak dapat diubah dan melakukan upaya untuk mengubah apa yang masih bisa diubah.
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR