Advertorial

Ini Cara Mengatasi Otot Betis yang Tegang Setelah Berolahraga, Salah Satunya dengan Kompres Dingin

Jumat, 12 April 2019 | 18:30 WIB

K. Tatik Wardayati

Ade S

Tim Redaksi

K. Tatik Wardayati

Reporter

Ade S

Editor

Saat berolahraga, terkadang otot betis mengalami tegang, ini terutama setelah latihan kardio intensif. Apa yang bisa dilakukan?

Intisari-Online.com – Olahraga menjadi salah satu aktivitas yang membuat kita sehat dan menjauhkan dari penyakit degeneratif.

Banyak pilihan olahraga yang bisa dilakukan, dari yang ringan, hingga latihan kardio yang berat.

Namun, sebelum melakukan olahraga jangan sampai lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak mengalami cedera.

Otot betis tegang sering dialami oleh para atlit yang melakukan kardio intensif, seperti lari, atau olahraga tubuh bagian bawah.

Rasa sakit ini umumnya sangat mengganggu karena seringkali terjadi pada waktu yang cukup lama. Apalagi, betis adalah bagian dari kaki yang selalu digunakan untuk berjalan.

"Sulit untuk mengistirahatkan kaki karena kita sering menggunakannya untuk berjalan," kata profesor dan direktur ilmu kesehatan fisik dan kesehatan olahraga di Stanford University, Michael Fredericson, MD.

Selain sangat mengganggu, rasa sakit karena otot betis yang tegang juga bisa menjadi masalah serius jika dibiarkan berlarut.

Lalu, apa solusinya?

Foam rolling

Spesialis ilmu olahraga dari Northwestern Medicine Running Clinic, Steven Mayer, MD mengatakan, foam roller mampu membantu meregangkan otot-otot dan tendon yang tegang.

Sehingga, kita bisa melakukan peregangan yang lebih mendalam setelahnya.

Jika otot betis Anda terasa sakit, Mayer merekomendasikan foam rolling untuk seluruh betis dan tendon achilles (yang terletak di sepanjang betis bagian belakang menuju tumit).

Peregangan dinamis dan statis

Menurut Fredericson, peregangan dinamis adalah cara paling efektif untuk merenggangkan otot betis yang tegang.

Peregangan dinamis adalah peregangan aktif yang menggabungkan gerakan dan memanaskan otot sambil meregangkannya.

Ini akan membuat sesi peregangan lebih efektif. Fredericson merekomendasikan, jalan kaki dengan tumit, skipping dan gerakan high knee untuk meregangkan otot-otot pada betis.

Setelah melakukan peregangan dinamis, peregangan statis akan terasa lebih baik.

Mayer menyarankan untuk jalan berjinjit atau melangkah dengan mengangkat satu kaki untuk meregangkan bagian belakang betis.

Tahan posisi tersebut selama 30-45 detik. Kemudian, tekuk kakimu pada bagian lutut dan tahan lagi untuk meregangkan tendon achilles.

"Gerakan itu akan mengenai otot berbeda pada betis," ujarnya.

Pengobatan otot tegang lainnya

Jika Anda mencari cara meredakan ketegangan otot betis lainnya, ada beberapa trik lain yang bisa Anda lakukan.

Angkat tumit: Fredericson menyarankan, letakan penyangga kecil di bagian tumit kedua sepatu. Ini akan membantu distribusi berat badanmu lebih merata dan menghilangkan ketegangan otot betis ketika berjalan.

Es: jika otot betis Anda sakit selama 24 hingga 48 jam setelah olahraga, Fredericson menyarankan penggunaan es untuk menurunkan peradangan yang terjadi.

Panas: jika Anda mengalami sakit setelah olahraga beberapa hari sebelumnya, es justru akan mengencangkan otot lebih kuat. Jadi, cobalah menggunakan heating pad yang akan membantu meregangkan dan merelaksasi betismu.

Ibuprofen: obat anti-inflamasi seperti ibuprofen bisa sangat membantu. Meskipun, ia menilai peregangan tetap menjadi opsi yang lebih efektif.

Jika Anda masih mengalami sakit betis setelah beberapa hari setelah melakukan peregangan secara berhati-hati, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Mayer menyebutkan bahwa cedera punggung dan pinggang juga bisa berkontribusi terhadap sakit betis. Sehingga, Anda mungkin membutuhkan pemeriksaan secara holistik. (Nabilla Tashandra)

Baca Juga : Ingin Langsing Setelah Melahirkan? Ini Olahraga yang Disarankan Pelatih Fitness Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Mengatasi Otot Betis yang Tegang"