Advertorial
Intisari-Online.com – Masih sering terjadi kesalahan saat menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi, sehingga dapat menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan dan meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
Kondom adalah salah satu solusi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan infeski menular seksual (IMS).
Metode kontrasepsi ini mencegah pertukaran sperma, cairan vagina, dan darah dengan pasangan Anda.
Sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan lokal, mencakup lebih dari 1.000 orang mengungkapkan bahwa 84 persen pria dan 68 persen wanita setuju bahwa mereka aktif secara seksual.
Baca Juga : ‘Duh, Kondom Suamiku Tertinggal di Dalam’
Jika memilih kondom sebagai prasyarat untuk seks yang aman dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, menggunakannya dengan benar adalah penting untuk mendapatkan manfaatnya.
Menggunakan kondom bukanlah ilmu roket, tetapi banyak yang salah hingga mengurangi efektivitasnya.
Berbagai perkiraan menunjukkan bahwa kondom hampir 97 persen efektif bila digunakan dan dikenakan dengan benar.
Namun, persentase ini turun ketika Anda tidak memakainya sebagaimana mestinya atau menggunakan yang rusak.
Baca Juga : Kondom Tertipis di Dunia Sudah Dipasarkan di Indonesia, Apa Keunggulannya?
Kesalahan ini termasuk memiliki ukuran yang salah, menyimpan secara tidak benar, menggunakan pelumas berbahan dasar minyak, dan sebagainya.
Semua itu dapat menyebabkan kondom rusak juga.
Berikut ini dilansir dari thehealthsite¸ beberapa kesalahan kondom yang paling umum yang mungkin dilakukan dan cara memperbaikinya.
Anda salah memakainya
Baca Juga : Balita 4 Tahun Temukan Kondom di Sekolahnya, Ternyata Positif Ada Penyakit Menular Seksualnya
Jika tidak menggunakan kondom dengan benar, kondom bisa pecah di tengah jalan.
Lalu, mungkin Anda berpikir, “Apakah saya akan terkena ISK? Apakah pasangan saya hamil?”
Saat mengenakan kondom, periksa kembali apakah udara masuk ke dalamnya. Itulah yang menyebabkan kondom Anda pecah.
Untuk itu, selalu memastikan tidak menggunakan kondom yang terlalu ketat, dan tidak boleh terlalu longgar karena risiko robeknya kondom sangat tinggi.
Baca Juga : Sungguh Keji, Geng Pedofil Ini Gunakan Kantong Plastik Sebagai Kondom Saat Perkosa Korbannya
Pastikan selalu memakai kondom saat penis ereksi. Langkah penting lainnya adalah membiarkan ruang setengah inci di ujung kondom tidak tersentuh. Pastikan ujungnya kempes, bukan gembung.
Anda memilih ukuran yang salah
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Urology, peneliti mengungkapkan bahwa ukuran rata-rata penis di seluruh dunia adalah 5,16 inci atau sekitar 13 cm.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 15.000 pria dari berbagai negara. Karena ukurannya bervariasi pada tiap orang, maka penting untuk memilih kondom yang sesuai dengan ukuran Anda.
Baca Juga : Tak Hanya untuk Berhubungan Intim, di Kuba Kondom Punya Banyak Fungsi
Memakai kondom yang terlalu besar bisa membuatnya lepas saat memakainya, terlalu kecil pun bisa merusaknya.
Untuk itu, belilah kondom yang sesuai dengan ukuran penis saat ereksi. Ukur genital Anda saat ereksi.
Anda menggunakan kondom beraroma
Jika menggunakan kondom rasa untuk seks vaginal, Anda membuat pasangan dalam bahaya rentan terhadap infeksi ragi, karena kandungan gulanya.
Baca Juga : Harga Kondom Jutaan Rupiah, Berhubungan Intim dengan Aman Jadi 'Kemewahan' bagi Warga Venezuela
Gunakan kondom beraroma hanya untuk seks oral. Jika Anda ingin meningkatkan tingkat kenikmatan selama hubungan seksual, cobalah varietas seperti versi bertitik, bergaris, atau ultra-tipis.
Menggunakan pelumas berbasis minyak dengan kondom Anda
Bukti menunjukkan bahwa jika Anda memaparkan kondom pada minyak, bahkan semenit saja, kemanjurannya menurun.
Pelumas berbahan dasar minyak dinyatakan baik untuk pemanasan tetapi menggunakannya pada kondom dapat meningkatkan risiko robekan kondom saat beraksi.
Baca Juga : Jangan Cuci dan Pakai Lagi Kondom Bekas, Ini Bahayanya untuk Anda dan Pasangan
Alih-alih menggunakan pelumas berbahan dasar minyak untuk pelumas, gunakan yang berbahan dasar air saat akan terlibat dalam aktivitas seksual dengan pasangan.
Tidak memeriksa apakah itu rusak atau tidak
Anda mungkin sulit untuk memeriksa apakah kondom utuh atau rusak atau apakah telah melewati tanggal kedaluwarsa.
Menggunakan kondom yang robek atau kedaluwarsa membuka jalan bagi kehamilan yang tidak direncanakan dan membuat Anda dan pasangan lebih rentan terkena ISK.
Baca Juga : Jangan Cuci dan Pakai Lagi Kondom Bekas, Ini Bahayanya untuk Anda dan Pasangan
Untuk itu, selalu cari tanggal kedaluwarsa pada kemasan, karena kondom yang sudah usang lebih mudah rusak.
Ketika membuka kemasan, pastikan memeriksa apakah itu cukup lunak dan fleksibel. Bila terasa agak keras atau kaku, gunakan yang lain.
Salah menyimpan
Penyimpanan yang tepat sangat penting untuk kemanjuran kondom. Tetapi sering kali kita akhirnya menyimpannya di mobil, dompet, lemari es, atau di saku belakang, sehingga mengurangi ketidakefektifannya.
Baca Juga : Beri Tahu Pasanganmu, Ini 9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pria tentang Kondom
Menyimpannya di dompet atau saku dapat menyebabkan gesekan sementara mobil atau lemari es adalah pilihan yang sama buruknya karena kondom terpapar pada suhu ekstrem. Mobil memanas tidak normal ketika jendela ditutup.
Untuk itu, Anda dapat menyimpan kondom di tas atau di wadah kedap udara untuk mencegah paparan terhadap suhu ekstrem.
Pilih tempat gelap yang sejuk untuk menjaganya tetap aman dan bebas dari gesekan. Bisa juga disimpan pada kantong kain yang lembut.