Advertorial
Intisari-Online.com – Waktu sekolah anak-anak yang sekarang lebih panjang, orangtua berusaha untuk membawakan bekal pada anak-anak mereka.
Beberapa orangtua merelakan bangun lebih pagi demi menyiapkan bekal anak yang lebih sehat, daripada anak-anak mereka harus jajan di sekolah.
Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang, karena kesibukan mereka, ingin praktis saja, lantas membawakan makanan bekal yang kurang bernutrisi.
Baca Juga : Berbekal Uang Rp2.000, Bocah Ini Bawa Ayam yang Ditabraknya Saat Bersepeda Hingga Mati ke Rumah Sakit
Misalnya, membawakan bekal mie instan, roti dengan selai, dan lainnya. Padahal, makanan tersebut bakal dikonsumsi waktu istirahat makan siang di mana anak masih membutuhkan tenaga untuk menjalani sisa hari.
Menurut dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, bekal sekolah idealnya memiliki nutrisi lengkap.
Selain karbohidrat, usahakan bekal makanan juga mengandung protein dan serat.
Baca Juga : 'Life Ready', Bekal Anak di Masa Depan
"Kadang ibu hanya kasih bekal biskuit atau roti manis. Kandungan gizinya hanya karbohidrat. Anak usia sekolah butuh protein cukup, serat juga," kata dr. Juwalita pada acara peluncuran produk Good to Go dari Indomilk di Central Park Mall Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Makanan berserat tinggi mampu mengontrol gula darah. Dengan begitu, sejumlah keluhan bisa dihindari, seperti perubahan mood yang tiba-tiba atau mengantuk.
Makanan dengan protein dan serat tinggi juga akan membuat anak kenyang lebih lama, sehingga tidak akan kalap pada waktu makan berikutnya.
Baca Juga : Berbekal Buku Hadiah Kakeknya, Remaja 17 Tahun Ini Ciptakan Reaktor Nuklir di Belakang Rumahnya, Jenius!
Salah satu menu bekal yang cukup nutrisi, misalnya nasi atau roti dengan telur yang dicampur dengan sayur-sayuran.
Daripada memilih nasi putih, orangtua juga bisa membekali anak karbohidrat tinggi serat. Di antaranya oat, malt dan gandum.
Jika waktu sekolah anak panjang, orangtua juga bisa membekali makanan selingan untuk anak.
Baca Juga : Berbekal Tablet Ini, Para Narapidana Berhasil 'Rampok' Uang Penjara Senilai Rp3,2 Miliar
Usahakan makanan selingan tersebut tidak lebih dari 10 persen kebutuhan kalori perhari atau sekitar 200 kalori (untuk usia produktif berkisar 1800-2000 kalori)
Makanan selingan juga bisa menjadi pengganjal perut ketika anak tidak sarapan pagi.
Biasanya, makanan selingan dikonsumsi antara Pukul 10.00-11.00 atau 16.00-17.00.
Baca Juga : Terlalu Sibuk di Kantor, Begini Cara Mudah Olahraga dengan Berbekal Kursi Kantor
"Jangan lupa tambahkan buah supaya jumlah kalorinya cukup," ujarnya.
Tidak hanya mementingkan angka kalori, orangtua juga idealnya melihat kandungan gizi dari makanan bekal yang dibawa anak.
Jangan sampai makanan yang dibawakan memiliki angka kalori tinggi namun tidak bergizi.
Baca Juga : Meski Hanya Berbekal Mie Instan, Pasukan TNI Siap Bertempur dalam Kondisi Apapun
"Gorengan dua biji bisa saja, tapi isinya cuma minyak, atau kalau bakwan cuma tepung," jelas Juwalita. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bekal Anak ke Sekolah Perlu Bernutrisi Lengkap".