Advertorial

Perjuangan Marianta, Siswa SD yang Mau Ikut Ujian, Jalan Kaki Selama 3 Jam hingga Numpang Tidur di Rumah Warga

Mentari DP

Editor

Andy Karyasa Wayan menuturkan bahwa Marianta menjalani ujian pemantapan di sekolahnya hari ini, Senin (1/4/2019).
Andy Karyasa Wayan menuturkan bahwa Marianta menjalani ujian pemantapan di sekolahnya hari ini, Senin (1/4/2019).

Intisari-Online.com – Hari ini, Senin (1/4/2019), siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), MadrasahAliyah (MA), dan Sekolah Menegah Analisis Kimia (SMAK) mulai menjalani Ujian Nasional Berbasis Komptensi atauUNBK 2019.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), UNBK 2019 tingkat SMA/MA/SMAK juga akan berlangsung selama 4 hari, yakni dari tanggal 1, 2, 4, dan 8 April 2019.

Sementara untuk siswa-siswi SMP/MTs/Sederajat, UN 2019 akan dilaksanakan serempak pada tanggal 22 hingga 25 April 2019.

Untuk siswa-siswi SD/Sederajat, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan dilaksanakan pada tanggal 22 hingag 24 April 2019.

Baca Juga : Anak Anda Suka Membuat Rumah Berantakan? Jangan Khawatir, Bisa Jadi Itu Tanda Anak Anda Cerdas!

Bagi siswa-siswa di Indonesia, UN adalah jadwal ujian paling penting. Karena ini akan memberikan jalan bagi mereka ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Namun kisah di bawah ini bisa menjadi contoh bagaimana perjuangan seorang siswa SD yang hendak menjalani ujianpemantapan dan menjadi viral di media sosial.

Sosok tersebut adalah Marianta,siswa SD6 Bunutan, Karangasem, Bali.

Kisah Marianta viral setelah diunggah akun oleh Andy Karyasa Wayan di akun Instagram-nya @andy_k_wy dan Facebook Andy karyasa Wayan pada Minggu (31/3/2019).

KepadaTribun-Video, Andy Karyasa Wayan menuturkan bahwa Marianta menjalani ujian pemantapan di sekolahnya hari ini, Senin (1/4/2019).

"Marianta dan temannya hari ini ujian,” ujar Andy.

“Tapi karena sekolahnya jauh dan harus lewati perbukitan maka kemarin dia sudah berangkat agar tak terlambat sampai sekolah.”

Baca Juga : Begini Rasa dari Resep Paling Tua di Dunia Berusia 1.800 Tahun Lebih

Andy menuturkan bahwa jarak rumah Marianta ke sekolah cukup jauh dan memakan waktu yang lama.

"Rumahnya di perbukitan yang aksesnya susah, dia ke sekolah sekitar 2-3 jam jalan kaki.”

“Hari biasa guru di sana bahkan sudah memaklumi jika mereka telat atau masuk dengan seragam kotor," ujarnya.

Karena hal tersebut, Marianta dan dua temannya berangkat lebih awal dan menginap di rumah warga yang dekat dengan sekolah.

Marianta pun membawa bekal berupa jagung yang rencananya akan digunakan untuk makan selama menumpang di rumah warga.

"Dia menumpang di rumah temannya namanya Gede Sibang.”

“Temannya ini kondisinya juga kurang mampu sehingga mereka bawa bekal sendiri untuk makan selama menumpang," kata Andy.

Baca Juga : Naik Mobil yang Ia Kira Mobil Online Pesanannya, Wanita Ini Dibunuh dan Dibuang di Pedesaan

Andy yang merupakan relawan kemanusiaan perseorangan lantas mengirim sembako untuk keperluan Marianta dan temannya selama menumpang di rumah warga.

"Kemarin sudah telfon guru untuk tolong membelikan sembako, untuk kasur segera diusahakan karena akses ke sananya memang susah.”

“Kasihan mereka tidurnya tanpa kasur," ungkap Andy.

Andy berharap dengan viralnya kisah tersebut dapat menjadi perhatian pihak terkait untuk mencarikan solusi yang terbaik.

"Kami berharapnya mereka dibuatkan asrama di sekolah, jadi mereka tidak perlu pulang pergi setiap hari.”

“Tiap tahun kan ada murid baru jadi cerita seperti ini tak akan berhenti, kasihan yang masih kelas 1, 2 kan masih kecil-kecil," tutup Andy. (Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)

(Artikel ini sudah tayang di video.tribunnews.com dengan judul “Viral Siswa SD Bawa Jagung untuk Bekal Ujian, Jalan Kaki 3 Jam hingga Menumpang Tidur di Rumah Warga”)

Baca Juga : Benarkah Gigi Susu Anak yang Tak Dicabut Bisa Mengobati Kanker?

Artikel Terkait