Muramasa merasa menang karena pedangnya lebih tajam, namun penilaian ada di tangan seorang bhikku.
Bhikkhu ini telah mengamati persaingan antara kedua ahli pedang dan memutuskan bahwa kualitas pedang Masamune lebih tinggi daripada milik Muramasa.
Menurut bhikkhu itu, pedang Muramasa adalah ciptaan yang jahat dan haus darah, karena pedang itu memotong segalanya tanpa pandang bulu.
Sedangkan pedang Masamune tidak membunuh secara tidak perlu.
Karena sifat pedangnya yang 'baik hati', Masamune dinyatakan sebagai ahli pedang yang unggul.
Asal-usul Pedang
Honjo Masamune dinamai berdasarkan seorang jenderal bernama Honjo Shigenaga.
Jenderal ini hidup pada abad ke-16 dan 17 dan melayani klan Uesugi di Jepang utara.
Shigenaga menjadi pemilik pedang ini setelah Pertempuran Kawanakajima ke-4 pada tahun 1561.
Shigenaga menyimpan pedang selama bertahun-tahun sebelum menjualnya ke klan Toyotomi sekitar akhir abad ke-16 M.
Baca Juga : Benarkah Madu yang Bermanfaat Justru Berubah Jadi Racun Jika Bersentuhan dengan Sendok Logam?
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR