Advertorial
Intisari-online.com - Foto seorang pria bernamaHendra alias Nur (86) saat membuka mobil Toyota Avanza mendadak viral di media sosial.
Maklum saja, pria asal Bogor tersebut selama ini diketahui berprofesi sebagai pengemis.
Lokasi mangkalnya disekitar lampu merah Lotte Mart Yasmin, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor.
Fakta mengejutkan ini terungkap setelah Nurterkena razia Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kota Bogor pada Rabu (20/3/2019).
Baca Juga : Ambulans Berhenti Mengisi Bensin, Nyawa Pasiennya pun Melayang
Namun, di depan petugas Nur mengaku mobil tersebut adalah milik tetangganya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor Herry Karnadi menjelaskan, Nur atau sering disapa Abah memang memiliki mobil dengan nomor polisi F 1663 NM.
"Iya benar, yang bersangkutan memiliki mobil," kata Herry saat dihubungi, Rabu (20/3/2019).
Selain itu, di media sosial juga sempat disebutkan bahwa pengemis tersebut merupakan juragan angkutan kota (angkot) dan memiliki tiga istri.
Namun, hingga saat ini informasi tersebut masih diselidiki dan akan didalami lagi oleh pihak Satpol PP Kota Bogor untuk didata.
Nur menjelaskan kepada petugas bahwa mobil jenis Avanza berwarna hijau yang dinaikinya itu bukan miliknya.
Baca Juga : Gangster Akan Buru dan Habisi Brenton Tarrant Hingga ke Penjara, 'Ada Anggota Kami di Sana'
Mobil itu dia sewa dari seorang tetangganya. "Enggak benar itu. Yang viral di media sosial itu bohong. Itu bukan mobil saya, itu saya sewa dari tetangga. Itu kebenarannya," ucap Nur.
Setelah itu Nur mengaku, rata-rata dalam sehari, ia mampu mengumpulkan uang dari hasil mengemis di jalanan kurang lebih Rp150.000.
Pembagiannya, kata Nur, Rp 50.000 untuk membayar sewa mobil setengah hari, Rp30.000 untuk jasa sopir. Sementara sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga : Diduga Orang Yahudi di Israel Sebenarnya Bangsa Ashkenazi dari Eropa, Benarkah?
Alasan sewa mobil
Nur mengungkapkan, alasannya menyewa mobil untuk mengemis adalah kakinya sudah tak kuat berjalan.
"Kaki saya kan pernah patah, jadi suka sakit kalau jalan," katanya. Dia menceritakan, dari 1995 dirinya sudah menjadi pengemis.
Saat itu, pertama kali ia mencari nafkah dengan meminta-minta di daerah Jembatan Merah, Kota Bogor.
Setelah cukup lama mengemis di sana, Nur sempat memutuskan berhenti mengemis.
Selama tiga tahun sejak berhenti mengemis, Nur membuka praktik pengobatan di rumahnya, di kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Namun, dua tahun ke belakang ini, ia kembali menjadi pengemis di daerah Simpang Yasmin. Faktor ekonomi disebut-sebut sebagai alasan kenapa Nur kembali mengemis.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Azrin Syamsudin mengatakan, untuk mengetahui kebenaran tersebut, pihaknya akan melakukan home visit atau kunjungan ke kediaman Nur.
Di sana, petugas sosial akan membuat berita acara dengan kepala desa setempat. "Dalam pendataan ini, biasanya itu ada perjanjian jangan lagi melakukan kegiatan di kota (mengemis). (Ramdhan Triyadi Bempah, Retia Kartika Dewi)
Baca Juga : 8 Ciri Wanita yang Mudah Tergoda Selingkuh, Salah Satunya Lebih Sukses dari Suami
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Nur, Pengemis Asal Bogor yang Diduga Punya Mobil: Mengaku Sewa dari Tetangga hingga Sehari Dapat Rp 150.000".