Advertorial
Intisari-Online.com - Dalam mitologi Yunani, Helen dari Troy dikenal sebagai wanita yang kecantikannya memicu Perang Troya.
Helen adalah salah satu karakter mitos hasil perkawinan Zeus.
Dalam bentuk angsa, Zeus merayu ibu Helen, Leda.
Pada malam yang sama, Leda tidur dengan suaminya Tyndareus dan sebagai hasilnya melahirkan empat anak, yang menetas dari dua telur.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Dari satu telur muncul anak-anak semi-ilahi, Helen dan Polydeuces.
Sementara dari telur lainnya datanglah manusia fana Clytemnestra dan Castor.
Helen ditakdirkan untuk menjadi wanita paling cantik di dunia dengan reputasi yang luar biasa.
Baca Juga : Karam di Sungai Nil, Kapal Berusia 2.500 Tahun Malah Ungkap Kebenaran Tentang Perahu Mesir Kuno
Saat dewasa, Helen dirayu oleh banyak pelamar dan memilih Menelaus, raja Sparta.
Tetapi meskipun Menelaus gagah dan kaya, cinta Helen terhadapnya terbukti lemah.
Pada sekitar waktu itu, ada peristiwa besar di antara Olympians: pernikahan dewi Thetis dengan Peleus.
Semua dewa diundang untuk hadir kecuali Eris.
Eris marah dan etap datang ke pesta serta melemparkan apel bertuliskan 'paling cantik' ke arah dewi Hera, Athena, dan Aphrodite.
Setiap dewi mengklaim apel itu dimaksudkan untuknya dan perselisihan yang terjadi selanjutnya mengancam kedamaian Olympus.
Baca Juga : Dengan Satu Bahan Ini, Anda Dapat Usir Bau Mulut, Plak, dan Bakteri dalam Mulut
Zeus menunjuk Paris, pangeran Trojan untuk menilai siapa yang paling cantik dari ketiganya.
Karena ingin dipilih, setiap dewi pun menyuap Paris.
Dari Hera, Paris akan memiliki kekuatan kerajaan, sementara Athena menawarkan kemenangan dalam pertempuran.
Baca Juga : Jaga Diri untuk Tidak Mencampuri Urusan Orang Lain
Aphrodite menjanjikannya Helen, wanita paling cantik di dunia sebagai istrinya, dan Paris kemudian menyebutkan bahwa Aphrodite adalah yang paling cantik.
Untuk mengklaim hadiah yang dijanjikan oleh Aphrodite, Paris melakukan perjalanan ke pengadilan Menelaus, di mana ia dihormati sebagai tamu.
Menentang hukum kuno tentang keramahtamahan, Paris menggoda Helen dan melarikan diri bersama di kapalnya.
Baca Juga : Lakukan 4 Hal Ini Sebelum Tidur untuk Menjaga Kesehatan Ginjal Anda
Helen pun ternyata juga menginginkan Paris namun bercampur dengan keragu-raguan.
Paris berlayar pulang ke Troy dengan pengantin barunya, suatu tindakan yang dianggap penculikan terlepas dari keinginan Helen juga.
Ketika Menelaus sadar bahwa Helen pergi, ia dan saudaranya Agamemnon memimpin pasukan di luar negeri untuk berperang melawan Troy.
Namun dalam cerita versi lain, badaai membuat Paris dan Helen mendarat di Mesir, di mana raja setempat memindahkan Helen dari penculiknya dan mengirim Paris kembali ke Troy.
Di Mesir, Helen disembah sebagai "Aphrodite Asing."
Sementara itu, di Troy, gambar khayal Helen meyakinkan orang-orang Yunani bahwa ia ada di sana.
Baca Juga : Penemuan 131 Kerangka Babi Buktikan Stonehenge Adalah Tempat Pesta-pesta Neolitikum
Akhirnya, orang-orang Yunani memenangkan perang dan Menelaus tiba di Mesir untuk bersatu kembali dengan Helen yang asli dan berlayar pulang.
Sementara itu, dalam versi cerita yang paling populer, Homer, Helen dan Paris kembali ke Troy bersama.
Ketika mereka tiba, istri pertama Paris, nimfa Oenone, melihat mereka bersama dan kecewa.
Dalam kemarahan yang patah hati ia berkata:
"Ia yang begitu sering diculik, harus menawarkan dirinya untuk diculik!"
Baca Juga : Temui Ketajaman Goujian: Pedang China Kuno yang Seakan Melawan Waktu