Advertorial

Temui Ketajaman Goujian: Pedang China Kuno yang Seakan Melawan Waktu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Meskipun sudah berusia lebih dari 2.000 tahun, pedang itu, yang dikenal sebagai Goujian, tidak memiliki jejak karat sama sekali.
Meskipun sudah berusia lebih dari 2.000 tahun, pedang itu, yang dikenal sebagai Goujian, tidak memiliki jejak karat sama sekali.

Intisari-Online.com - Lima puluh tahun yang lalu, pedang langka dan tidak biasa ditemukan di sebuah makam di Tiongkok.

Meskipun sudah berusia lebih dari 2.000 tahun, pedang itu, yang dikenal sebagai Goujian, tidak memiliki jejak karat sama sekali.

Bahkan ketajamannya juga sekan-akan bertahan melawan waktu.

Dianggap sebagai harta negara di Tiongkok saat ini, pedang itu sama legendarisnya bagi orang-orang di China seperti Excalibur Raja Arthur di Barat.

Baca Juga : Dari Obati Batu Ginjal Hingga Sembuhkan Diabetes Inilah Manfaat Batang Pohon Pisang Jika Dikonsumsi

Penemuan Goujian

Menurut pemimpin tim arkeologi yang bertanggung jawab atas penggalian itu, benda itu ditemukan di sebuah makam dalamkotak kayu kedap udara di sebelah sebuah kerangka.

Relatif pendek dibandingkan dengan benda-benda bersejarah yang serupa, pedang Gouijan adalah pedang perunggu dengan konsentrasi tembaga yang tinggi.

Baca Juga : Usai Teror Christchruch, Geng Jalanan Selandia Baru Akan Berjaga di Luar Masjid Agar Umat Muslim Bisa Jalankan Salat Jumat dengan Aman

Tepinya terbuat dari timah, membuatnya lebih keras dan mampu mempertahankan tepi yang lebih tajam.

Genggaman pedang diikat oleh sutera dengan pommel yang terdiri dari 11 lingkaran konsentris.

Pedang itu berukuran 55,7 cm, termasuk gagangnya 8,4 cm, lebar bilah 4,6 cm, an beratnya 875 gram.

Menguraikan prasasti

Di satu sisi bilah, dua kolom teks terlihat dengan delapan karakter, di dekat gagangnya dalam aksara China kuno.

Dua karakter di sana kemungkinan adalah nama raja.

Dari kelahirannya pada 510 SM hingga kehancurannya di tangan Chu pada 334 SM, sembilan raja memerintah Yue, termasuk Goujian, Lu Cheng, Bu Shou, dan Zhu Gou, antara lain.

dentitas raja yang memiliki pedang memicu perdebatan di antara para arkeolog dan sarjana bahasa China.

Setelah lebih dari dua bulan, para ahli membentuk konsensus bahwa pemilik asli pedang itu adalah Goujian (496 - 465 SM), menjadikan pedang itu sekitar 2.500 tahun.

Goujian adalah seorang kaisar terkenal dalam sejarah Tiongkok yang memerintah Negara Yue selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur (771 - 476 SM).

Baca Juga : Mahathir Peringatkan Filipina: Tak Bisa Bayar Pinjaman dari China, Negara Anda akan Dikontrol Mereka

Sifat unik

Selain nilai historisnya, banyak sarjana bertanya-tanya bagaimana pedang ini bisa tetap bebas karat di lingkungan yang lembab, selama lebih dari 2.000 tahun, dan bagaimana hiasan halus diukir ke dalam pedang.

Pedang Goujian masih setajam hari ini seperti ketika awalnya dibuat, dan tidak ada satu titik pun karat yang dapat ditemukan pada tubuhnya.

Mereka menemukan bahwa pedang itu tahan terhadap oksidasi akibat sulfasi pada permukaan pedang.

Ini, dikombinasikan dengan sarung kedap udara, memungkinkan pedang legendaris ditemukan dalam kondisi murni seperti itu.

Baca Juga : Norimitsu Odachi: Pedang Kuno Jepang Sepanjang Hampir 4 Meter, Benarkah Pemiliknya Raksasa?

Artikel Terkait