Advertorial
Intisari-Online.com -Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberi peringatan kepada negara tetangganya Filipina.
Peringatan tersebut muncul sebab Filipina saat ini sedang mendapat gelontoran dana dari investor asal China.
Mahathir memperingatkan Filipina untuk berhati-hati mengenai potensi adanya "jebakan" di balik utang yang diberikan oleh China.
Baca Juga : Malaysia Batalkan Proyek Kereta Cepat yang Gunakan Pinjaman dari China, Mahathir: Kami Bisa Jatuh Miskin
"Jika meminjam uang dalam jumlah besar dari China, kemudian tak sanggup melunasi, pihak peminjam di bawah kontrol pemberi pinjaman," kata Mahathir kepada ABS-CBN News saat kunjungan dua hari di Filipina, mengutip The Straits Times, Jumat (8/3).
Menurut Mahathir, Filipina harus meregulasi dan membatasi pengaruh dari China.
Mahathir sendiri merenegosiasi atau membatalkan kesepakatan infrastruktur dengan China yang dibuat pendahulunya, Najib Razak.
Ia menilai berbagai kesepakatan itu tidak adil bagi Malaysia.
Sementara Presiden Filipina Rodrigo Duterte justru merangkul investor China untuk mendanai program senilai US$108 miliar (sekitar ).
Duit itu untuk membangun jalan raya, kereta api, bandara, dermaga dan jembatan baru dalam 10 tahun ke depan.
Para pengamat memperingatkan, poros ke China dapat mengarah pada perangkap utang.
Sri Langka, menyerahkan kontrol dua pelabuhan utamanya setelah gagal membayar utang ke China.
Baca Juga : Soal Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ini Pendapat Jokowi dan Mahathir
(Ahmad Febrian)
Artikel ini sudah tayang di Kontan.Co.Id dengan judul "Mahathir ingatkan Filipina agar tidak jatuh dalam jebakan utang China".
Baca Juga : Diteriaki Sopir Taksi, Mahathir Mohammad: Saya Mundur Jadi PM Hari Ini jika Anda Tak Inginkan Saya