Intisari-Online.com – Permasalahan antara taksi konvensional dan taksi online tidak hanya terjadi di Indonesia, di Malaysia hal itu juga terjadi.
Sebuah pertemuan dibuat oleh Mahathir Mohammad Perdana Menteri (PM) Malaysia, dengan anggota asosiasi pengemudi taksi konvensional di Langkawi, pada Minggu (21/10/2018).
Pertemuan itu dihadiri sekitar 200 sopir taksi yang mengaku terganggu dengan kehadiran Grab.
Mereka menilai, perusahaan transportasi online itu telah merebut pelanggan mereka.
Baca Juga : Utang Negaranya Terus Menggunung, Mahathir Malah Tolak Donasi Rp365,4 Miliar untuk Lunasi Utang Tersebut
Saat Mahathir sedang berdialog dengan para sopir taksi itu tentang masalah dengan Grab, tiba-tiba sekelompok kecil sopir taksi (10 orang) dengan kasar menganggunya.
Para sopir ini mengucapkan kata-kata kasar dan berteriak kepada Mahathir, sebelum keluar dari acara tersebut.
Tindakan tersebut membuat Mahathir kesal.
Ia lantas menanggapi para sopir taksi itu dengan berkata, "Jika (Anda) tidak percaya saya dapat (membantu), lakukan sendiri. Lihat apa yang terjadi. Saya ingin membantu, tetapi jika Anda tidak membantu saya, saya tidak dapat membantu.
Baca Juga : Sial Benar Nasib Wanita Ini, Nyaris Diperkosa Masih Ditagih Bayaran Rp15 Juta Saat Naik Taksi Online
"Bukannya saya ingin menjadi Perdana Menteri. Saya sudah pensiun, tetapi orang-orang memanggil saya kembali, itu sebabnya saya datang. Jika Anda tidak ingin saya menjadi Perdana Menteri, saya dapat mengundurkan diri hari ini, tidak masalah bagi saya," ia menambahkan.
Pada awal acara, Mahathir menyatakan kepada para sopir taksi bahwa Grab akan diminta untuk menggunakan kendaraan yang memang telah disetujui oleh pemerintah.
Selain itu, pemerintah akan mewajibkan Grab membayar pajak dan asuransi.
Source | : | The Star Malaysia |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR