Advertorial
Intisari-Online.com -Saatserangan teror terjadi pada Jumat (15/3/2019) di masjid di Christchruch, Selandia Baru, Yama Nabi terlambat 10 menit datang ke salat Jumat.
Saat dia mendekati masjid, dia merasa ada sesuatu yang salah.
Dilansir dari smh.com.au pada Jumat (16/3/2019), Yama melewati mayat seorang pria di selokan dan kemudian seorang wanita.
Ada pria lain berteriak, berusaha mengangkat dan menggendongnya, sementara yang lain berusaha menariknya kembali.
Baca Juga : 6 Cara Menghadapi Perubahan Dalam Tubuh Akibat Gejala Menopause
Mengingat luka di kepalanya yang mengerikan, jelas bahwa dia sudah mati.
Lebih dekat lagi, dia melihat seorang pria Somalia yang sering dia lihat di masjid bersama putranya yang masih kecil.
Pria itu bersandar d dinding, rupanya tertembak pada bagian kaki.
Pria itu melepas jaketnya untuk diletakkan di atas tubuh putranya.
Polisi yang baru saja tiba di tempat kejadian melarangYamamemasuki masjid, tetapi kemudian salah seorang temannya yang bernama Ramazan berkata kepadanya sekali hingga dua kali, "Ayahmu menyelamatkan hidupku. Ayahmu menyelamatkan hidupku."
Yama belum juga mengerti maksud dari temannya tersebut.
Yama berpikir bahwa perkataan Ramazanberarti bahwa ayahnya, Haji Daoud Nabi (71), telah membantunya melarikan diri. Namun, ayahnya tidak ditemukan di mana pun.
Baca Juga : Waspada, Headphone Nirkabel Ternyata Bisa Menimbulkan Risiko Kanker
Polisi kemudian membawa Yama dan keluarga lain serta orang-orang yang selamat ke Rumah Sakit Christchruch.
Yama pun mulai menonton kembali video penyerangan pria bersenjata sampai dia menemukan sosok ayahnya terbaring telentang.
Lalu, dia teringat kembali apa yang dikatakan Ramazan.
Maksud Ramazan sebenarnya adalah dia ingin mengatakan bahwa ayahnya menggunakan tubuhnya untuk menghadang peluru.
Baca Juga : Mau Pencernaan Sehat, Makanlah yang Sehat Seperti Ini Caranya
Haji Daoud Nabi adalah seorang pensiunan insinyur yang lolos dari invansi Rusia ke Afghanistan, lalu membawa keluarganya ke Selandia Baru. Dia menjalankan Asosiasi Afghanistan.
Baru-baru ini, hubungan Daoud dan Yama tidak begitu baik.
Mereka tidak bertemu satu sama lain selama dua atau tiga minggu, tetapi Yama tahu lelaki tua itu sangat mencintai cucu-cucunya, jadi Yama bermaksud memperbaiki keadaan.
Itu sebabnya, Yama membawa Zahal ikut serta.
Baca Juga : 4 Kondisi Rambut Ini Dapat Ungkap Kesehatan Anda, Yuk Cek Sekarang!
Berbicara di luar Pengadilan Tinggi di Christchurch pada hari Sabtu (16/3), saudara laki-laki Yama, Omar Nabi, mengatakan, "Dia (Daoud) melompat ke garis tembak untuk menyelamatkan nyawa orang lain dan dia telah meninggal."
Omar mengatakan dia marah atas apa yang terjadi.
Awalnya, dia menyangka seseorang hanya membawa pistol air atau menunjukkan pistol pelet atau sesuatu karena itu adalah Selandia Baru.
Orang-orang merasa aman di Selandia Baru karena di sana multikultural, dan mereka diterima tidak peduli siapa pun mereka.
Omar berkata di bisa mengungkapkan sejuta kata untu menggambarkan ayahnya.
"Dia adalah seorang pria dengan banyak bakat ... dan kebijaksanaan yang dia bagikan bisa digunakan sebagai keterampilan hidup," kata Omar.
"Dia pria yang sangat rendah hati yang telah membantu banyak orang."
Omar mengatakan ayahnya akan dimakamkan tetapi dia ingin membawanya kembali ke Afghanistan.