Advertorial
Intisari-Online.com – Korban penembakan di masjid Al Noor dan masjid Linwood, kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019) siang, dikonfirmasi menjadi 50 orang.
Salah satu korbanyang dikonfirmasi meninggal dunia pada Sabtu (16/3/2019) adalah Mucad Ibrahim (3).
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (17/3/2019), Mucad Ibrahim tewas di dalam pelukan ayahnya setelah dua hari bertahan.
Menurut cerita, Mucad Ibrahim menghadiri sholat Jumat bersama ayahnya dan kakak laki-lakinya, Abdi Ibrahim ketika seorang pria bersenjata menyerbu masjid al Noor di Christchurch dan menembaki para jamaah.
Baca Juga : Studi: Makan Telur 3 atau Lebih Selama Seminggu Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kematian Dini
Diyakini pada saat serangan mengerikan itu, Mucad lari dari pria bersenjata itu. Sementara ayah dan saudara lelakinya berpura-pura mati.
Pasca kejadian ini, keluarga berusaha mencari-cari Mucad. Namun hari ini mereka telah mengkonfirmasi kematiannya.
"Sesungguhnya kita semua adalah milik Tuhan dan kita akan kembali," kata Abdi, kakak Mucad.
“Akan sangat merindukanmu, Adikku.”
Menurut Abdi, Mucad adalah adik laki-lakinya yang suka tersenyum dan banyak tertawa.
Tak heran, kematiannya membuat keluarga dan teman-temannya bersedih.
Sejak Abdi mengkonfirmasi kematian tragis Mucad, para simpatisan telah memberikan penghormatan kepada bocah itu.
“Hati saya sakit untuk Anda dan keluarga Anda. Tidak ada yang bisa saya katakan dapat membantu, tetapi belasungkawa tulus saya,” tulis seorang netizen.
"Sedih sekali mendengar tentang kehilanganmu, semoga jiwanya beristirahat dalam damai, semoga Allah memberikan kesabaran kepada keluargamu," tambah yang lain.
Baca Juga : Ngeri, Polisi Temukan 19 Mayat Dalam Kantong Plastik Besar yang Dibuang di Sungai
Sebelum mengkonfirmasi kematian adiknya, Abdi Ibrahim telah berusaha mati-matian untuk mencari tahu keberadaan Mucad setelah dia menghilang.
"Kami berpikir bahwa dia adalah salah satu dari orang yang telah meninggal di masjid. Pada tahap ini semua orang mengatakan dia sudah meninggal," katanya kepada stuff.co.nz.
Karena adiknya tak ada dalam korban yang ditemukan tewas di dalam masjid, Abdi dan keluarga pun menuju rumah sakit tempat semua korban dibawa.
Sesampainya di rumah sakit, ada ratusan orang yang telah berkumpul di luar rumah sakit di Selandia. Mereka semua menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai.
Menurut pihak kepolisian, ada sekitar 200 orang korban hilang.
Tak heran warga Selandia Baru yang masih mencari keluarganya berkumpul di rumah sakit.
Sementara terdapat 3 WNI menjadi korban. Di mana salah satu di antaranya, Lilik Abdul Hamid, meninggal.
Sedangkan dua orang lainnya, yakni Zulfirmansyah dan anaknya, dirawat di ruang perawatan intensif di Rumah Sakit Christchurch.
Zulfirmansyah disebut dalam keadaan kritis dan menjalani dua kali bedah. Sedangkan anaknya sudah stabil.
Pelaku penembakan sendiri telah diidentifikasi bernama Brenton Tarrant (28).
Tarrant adalah warga Australia yang terobsesi dengan ideologi sayap kanan dan Neo-Nazi.
Total korban yang ditembak Tarrant menggunakan senapan semi-otomatis sekitar 100 orang.
Baca Juga : (Foto) Senjata-senjata yang Digunakan Pelaku Penembakan di Selandia Baru, Ada Pistol Hingga Bom