Advertorial
Intisari-Online.com – Penembakan yang terjadi di masjid Al Noor dan masjid Linwood, kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019) siang, masih menyisakan keterkejutan semua orang.
Bagaimana tidak, pelaku penembakan yang diketahui bernama Brenton Tarrant (28) melakukan aksi penembakan kepada umat muslim yang berada di dalam masjid.
Bahkan pelaku lainnya melakukanlive streamingdi akun Facebook mengenai aksi penembakan ini.
Beberapa dari kita mungkin sudah melihat video aksi penembakan tersebut atau membaca berita ini yang sampai detik ini masih menjadi trending.
Baca Juga : Terobsesi Tokoh Sejarah, Ini Isi Lengkap Simbol dan Makna Teks pada Senjata Teroris di Selandia Baru
Namun bagaimana sebenarnya kejadian ini menurut saksi mata.
Pertama, seorang saksi yang tak ingin disebutkan identitasnya menuturkan, dia langsung memecahkan jendela masjid begitu mendengar suara tembakan.
Kepada CNN, saksi mata itu mengungkapkan awalnya dia hendak pergi ke toilet tatkala teroris mulai masuk dan memberondongkan senapan serbunya.
"Saya berpikir apa yang terjadi. Namun, mereka terus menembak dan menembak. Saya memecahkan jendela ketika suara tembakan terus terjadi," ujarnya.
Kemudian saksi lain yang selamat mengatakan bagaimana dia berdoa dan memohon supaya teroris tersebut berhenti melakukan aksinya.
"Saya hanya bisa menunggu dan berdoa ' Tuhan, semoga pria ini kehabisan peluru'," tutur saksi tersebut dan menambahkan, seorang jemaah sempat memintanya sembunyi.
Yang dia tahu kemudian, teroris itu menembak pria tersebut tepat di dadanya.
Baca Juga : (Foto) Senjata-senjata yang Diduga Digunakan Pelaku Penembakan di Selandia Baru, Ada Pistol Hingga Bom
Saksi mata kedua yang selamat dari serangan teroris di masjid Selandia Baru juga menceritakan bagaimana seorang pemuda mencoba menghadapi pelaku dan merebut senjatanya.
Syed Mazharuddin menjadi korban selamat dalam penembakan di masjid Linwood, satu dari dua masjid di Christchurch yang diserang pada Jumat (15/3/2019).
Mazharuddin mengatakan langsung mencari tempat berlindung setelah mendengar suara tembakan. Dia dapat merasakan bagaimana penembakan terjadi sangat dekat.
"Orang-orang ketakutan dan mereka berteriak. Saya mencoba mencari tempat berlindung," ujarnya, dikutip The New Zealand Herald.
"Saat saya berlindung, saya melihat seorang pria memasuki masjid. Saat itu ada sekitar 60-70 orang."
"Setelah tiba di dekat pintu masuk, dia mulai melepaskan tembakan," tuturnya.
Mazharuddin mengatakan, teroris itu menggunakan pelindung tubuh dan menembak secara membabi buta.
Kemudian dia mengatakan, seorang pemuda dari dalam masjid mencoba menyerang pelaku.
"Pemuda itu yang biasanya mengurus masjid... dia melihat kesempatan dan menerjang pelaku dan merebut senjatanya," kata Mazharuddin.
Baca Juga : Vanessa Angel Tak Doyan Makanan Penjara: Seperti Ini Menu Makanan di Penjara, Harganya Hanya Rp5.000!
"Pemuda itu lantas mencoba mengejar pelaku yang melarikan diri."
"Dia berlari di belakangnya, tetapi sudah ada beberapa orang yang menunggu pelaku di mobil dan dia melarikan diri," tambahnya.
Mazharuddin mengatakan, teman-temannya ada yang tertembak di bagian dada dan juga kepala.
Salah seorang di antaranya dia lihat masih hidup setelah kejadian, namun dia banyak mengeluarkan darah.
"Saya berlari keluar saat polisi datang dan mereka tidak membiarkan saya kembali masuk ke dalam, sehingga saya tidak dapat memastikan kondisi teman saya," ujarnya.
"Ada sekitar setengah jam lebih sebelum ambulans tiba dan saat itu saya berpikir teman saya pasti sudah meninggal," imbuhnya.
Hingga hari ini, polisi mengatakan jumlah korban jiwa mencapai 49 orang dari dua masjid berbeda dan melukai48 lainnya. (Agni Vidya Perdana)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Penembakan di Masjid Selandia Baru: Seorang Pemuda Rebut Senjata” dan “Tuhan, Semoga Pria Ini Kehabisan Peluru"")