Advertorial

Obat Kedaluwarsa Masih Bolehkah Dikonsumsi? Begini Aturan Pakainya

K. Tatik Wardayati
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Bolehkah obat yang sudah kedaluwarsa kita minum? Sebenarnya masa kedaluwarsa bisa sampai 15 tahun, kecuali beberapa obat.
Bolehkah obat yang sudah kedaluwarsa kita minum? Sebenarnya masa kedaluwarsa bisa sampai 15 tahun, kecuali beberapa obat.

Intisari-Online.com – Anda mengalami sakit kepala yang benar-benar luar biasa, pada tengah malam, dan satu-satunya botol Tylenol Anda sudah kedaluwarsa tiga tahun yang lalu.

Bolehkah Anda mengonsumsinya? Inilah jawabannya.

Inilah berita yang dapat menghemat uang Anda: Anda dapat mengabaikan tanggal kedaluwarsa pada banyak obat, selama bertahun-tahun.

Baca Juga : Benarkah Ada Obat yang Bisa Mengencerkan Darah? Berikut Ini Faktanya

Menurut beberapa laporan, termasuk yang baru saja diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA), obat-obatan dapat mempertahankan potensinya hingga empat dekade!

Apa artinya tanggal kedaluwarsa?

Tanggal kedaluwarsa adalah persyaratan hukum yang diberlakukan oleh FDA sejak 1979, menurut Harvard Health Letter.

Baca Juga : Ramuan Keabadian Ditemukan: Botol Berumur 2000 Tahun Ini Berisi 'Obat Hidup Abadi' yang Justru Mengandung Bahan Beracun

Tanggal kedaluwarsa seharusnya menjadi tanggal di mana ‘produsen masih dapat menjamin potensi penuh dan keamanan obat’.

Tetapi penelitian yang dilakukan oleh FDA menunjukkan bahwa 90 persen lebih dari 100 obat-obatan, baik resep maupun bebas, masih baik digunakan bahkan 15 tahun setelah tanggal kedaluwarsa.

Sebuah laporan dari Medscape menyatakan bahwa tanggal kedaluwarsa tidak menunjukkan berapa lama obat yang dimaksud ‘sebenarnya baik’ atau aman untuk digunakan.

Baca Juga : 6 Makanan yang Ternyata Tidak Ada Kedaluwarsanya, Apa Saja Ya?

Sebaliknya, otoritas medis secara seragam mengatakan bahwa aman untuk menggunakan sebagian besar obat melewati tanggal kedaluwarsa, demikian dilansir dari laman Reader’s Digest.

Lalu, sudah berapa lama masih aman dikonsumsi?

Penelitian di JAMA melampaui 15 tahun. Para peneliti menganalisis delapan obat yang berbeda dengan 14 bahan aktif berbeda yang kedaluwarsa dari 28 hingga 40 tahun yang lalu.

Baca Juga : Ingin Cepat Gemuk Tanpa Obat-obatan? Ini Cara Mudah agar Cepat Gemuk dengan Ramuan Tradisional

Sebagian besar bahan aktif masih 90 persen aktif (potensi minimum yang dapat diterima). Satu-satunya zat yang jatuh tepat di bawah potensi 90 persen adalah amfetamin (untuk ADHD dan narkolepsi), fenacetin (obat penghilang rasa sakit), dan aspirin.

Francis Flaherty, mantan direktur program pengujian FDA, mengatakan kepada Pharmacology Today, bahwa tanggal kedaluwarsa oleh produsen biasanya tidak ada kaitannya dengan apakah suatu obat dapat digunakan lebih lama dan bahwa tanggal ini adalah untuk alasan pemasaran daripada ilmiah.

Tidak menguntungkan bagi mereka produk tersebut berada di rak selama 10 tahun. Mereka pasti menginginkan pergantian.

Baca Juga : Hati-hati, Jangan Berikan Obat-obatan Jenis Ini pada Anak-Anak

Namun, sebelum Anda meminum obat apa pun, pastikan untuk menghindari kesalahan pengobatan yang justru dapat merusak kesehatan Anda.

Pengecualian

Namun, ada beberapa obat-obatan yang jangan digunakan setelah melewati tanggal kedaluwarsanya, termasuk:

Baca Juga : Meski Tertinggal, China Bulatkan Tekad Ciptakan Obat-obatan Murah untuk Penyakit Ganas

  • Tetrasiklin (antibiotik ini kehilangan efektivitasnya setelah kedaluwarsa, meskipun para ilmuwan masih meneliti ini)
  • Nitrogliserin (diminum sebagai obat jantung)
  • Insulin
  • Antibiotik cair
Bagaimana memutuskan apakah obat yang sudah kedaluwarsa itu bisa dikonsumsi?

Laporan JAMA menyatakan, bahwa memperpanjang tanggal kedaluwarsa obat dapat menghasilkan penghematan pengeluaran perawatan kesehatan yang sangat besar.

Baca Juga : Perlukah Ibu dan Bapak Rumah Tangga Mengerti Khasiat Obat-obatan?

Namun, jika tanggal kedaluwarsa obat telah berlalu, bahkan bertahun-tahun yang lalu, Anda harus mempertimbangkan untuk apa obat itu dan untuk apa Anda meminumnya.

Jika obat tersebut merupakan salah satu pengecualian, atau jika hidup Anda bergantung pada obat yang 100 persen efektif, sebaiknya dapatkan versi yang tidak kedaluwarsa.

Jika Anda ragu-ragu, sebaiknya, tanyakan kepada apoteker atau dokter Anda untuk mengetahuinya lebih lanjut.

Baca Juga : Soal Sertifikasi Halal untuk Obat-obatan, Kemenkes Kukuh Menolak

Artikel Terkait