Namun lima dari para korban adalah pelayat yang menghadiri upacara untuk anak lelaki berusia dua tahun yang telah meninggal pada hari sebelumnya.
Para korban terbunuh ketika ruang bawah tanah tempat mereka dibanjiri oleh bir.
Dua korban lainnya adalah seorang ibu dan putrinya yang berusia tiga tahun, yang baru saja minum teh.
Korban lain adalah seorang pelayan remaja yang sedang mencuci pot yang tertimpa dinding oleh kekuatan gelombang bir atau dari ledakan tangki.
Investigasi
Penyelidikan diluncurkan ke insiden itu dan pemilik tempat pembuatan bir dibersihkan (terbebas) dari kesalahan, karena banjir dinyatakan sebagai 'tindakan Tuhan yang tidak dapat dihindari'.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR