Pada sore hari tanggal 17 Oktober 1814, George Crick, seorang pegawai gudang, memperhatikan bahwa salah satu lingkaran di tangki telah terlepas.
Namun, hal seperti ini memang biasa terjadi dua atau tiga kali setahun, jadi ia mengabaikannya.
Selain itu, bos Crick meyakinkannya bahwa tidak akan terjadi hal apapun.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam: Ternyata Itu Berlaku untuk Semua Orang
Sekitar satu jam setelah Crick melakukan pengamatan, ia mendengar ledakan datang dari gudang tempat tong itu berada.
Ledakan itu memiliki efek domino dan menghancurkan beberapa tank lagi.
Crick melaporkan bahwa ia kehilangan antara delapan dan sembilan ribu barel porter.
Gelombang bir menyapu lorong-lorong sempit daerah sekitarnya dan membanjiri permukiman kumuh St. Giles Rookery di dekatnya.
Baca Juga : 2019 Akan Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Peradaban Manusia, Bersiaplah Hadapi Dampaknya
Karena daerah itu tidak memiliki sistem drainase, bir tidak punya tempat untuk mengalir kecuali ke gudang bawah tanah tempat tinggal orang miskin, sehingga membanjiri rumah mereka.
Para Korban Banjir Bir London
Beberapa sumber menunjukkan data yang berbeda-beda.
Baca Juga : Bengisnya Kejahatan Organ, Saat Ribuan Tahanan Diambil Organnya untuk Kepentingan Negara
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR