Advertorial
Intisari-Online.com - Banjir bir dahsyat London tahun 1814 adalah salah satu kecelakaan industri paling aneh dan tragis dalam sejarah London.
Bencana ini terjadi di tempat pembuatan bir di Jalan Tottenham Court.
Banjir itu kemudian berakhir dengan menghancurkan rumah-rumah dan merenggut nyawa delapan orang.
Banjir Bir London terjadi pada 17 Oktober 1814.
Baca Juga : Ubasute, Tradisi Membuang Orangtua di Hutan Akan Dihidupkan Kembali?
Pusat bencana dari banjir ini adalah Horse Shoe Brewery, sebuah tempat pembuatan bir di London.
Horse Shoe Brewery berdiri di sudut Jalan Great Russell dan Jalan Tottenham Court di St. Giles, di London Pusat.
Produsen bir tercatat telah didirikan sebelum 1764 dan dikenal sebagai produsen utama porter.
Apa Penyebab Banjir Bir London?
Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan
Pada 1810, Horse Shoe Brewery memproduksi bir dalam skala industri.
Pada tahun itu, para pemilik tempat pembuatan bir memiliki tangki fermentasi setinggi 6,7 meter yang dipasang di lokasi pabrik.
Tangki ini dapat menampung hingga 3500 barel bir dan merupakan satu-satunya yang akan memicu Banjir Bir London.
Tangki fermentasi besar itu diamankan dengan cincin besi yang kokoh, untuk mencegah penumpukan tekanan.
Baca Juga : Terjatuh di Jalan Hingga Otaknya Alami Pendarahan, Secara Ajaib Pria Ini Berhasil Terbangun dari Koma
Pada sore hari tanggal 17 Oktober 1814, George Crick, seorang pegawai gudang, memperhatikan bahwa salah satu lingkaran di tangki telah terlepas.
Namun, hal seperti ini memang biasa terjadi dua atau tiga kali setahun, jadi ia mengabaikannya.
Selain itu, bos Crick meyakinkannya bahwa tidak akan terjadi hal apapun.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam: Ternyata Itu Berlaku untuk Semua Orang
Sekitar satu jam setelah Crick melakukan pengamatan, ia mendengar ledakan datang dari gudang tempat tong itu berada.
Ledakan itu memiliki efek domino dan menghancurkan beberapa tank lagi.
Crick melaporkan bahwa ia kehilangan antara delapan dan sembilan ribu barel porter.
Gelombang bir menyapu lorong-lorong sempit daerah sekitarnya dan membanjiri permukiman kumuh St. Giles Rookery di dekatnya.
Baca Juga : 2019 Akan Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Peradaban Manusia, Bersiaplah Hadapi Dampaknya
Karena daerah itu tidak memiliki sistem drainase, bir tidak punya tempat untuk mengalir kecuali ke gudang bawah tanah tempat tinggal orang miskin, sehingga membanjiri rumah mereka.
Para Korban Banjir Bir London
Beberapa sumber menunjukkan data yang berbeda-beda.
Baca Juga : Bengisnya Kejahatan Organ, Saat Ribuan Tahanan Diambil Organnya untuk Kepentingan Negara
Namun lima dari para korban adalah pelayat yang menghadiri upacara untuk anak lelaki berusia dua tahun yang telah meninggal pada hari sebelumnya.
Para korban terbunuh ketika ruang bawah tanah tempat mereka dibanjiri oleh bir.
Dua korban lainnya adalah seorang ibu dan putrinya yang berusia tiga tahun, yang baru saja minum teh.
Korban lain adalah seorang pelayan remaja yang sedang mencuci pot yang tertimpa dinding oleh kekuatan gelombang bir atau dari ledakan tangki.
Investigasi
Penyelidikan diluncurkan ke insiden itu dan pemilik tempat pembuatan bir dibersihkan (terbebas) dari kesalahan, karena banjir dinyatakan sebagai 'tindakan Tuhan yang tidak dapat dihindari'.