Sejak abad ke-11 dan seterusnya, orang Yahudi tidak lagi tinggal di suatu wilayah tertentu di Eropa/ Susunan Kristen dengan hak yang melekat.
Sebaliknya tempat tinggal mereka bergantung pada piagam yang diberikan oleh penguasa yang menempatkan seluruh komunitas Yahudi di bawah perlindungan khusus.
Di Eropa Kristen abad pertengahan, orang-orang Yahudi tinggal di Prancis dan Jerman, Spanyol dan Italia hingga tahun 1300, ketika serangkaian pengusiran memaksa migrasi ke timur.
Sehingga pada 1500 mayoritas orang Yahudi Eropa tinggal di daerah tengah dan timur, terutama Polandia.
Baca Juga : Saat Orang Yahudi Digambarkan Sebagai 'Parasit Budaya yang Berkelana Sekaligus Pendamba Uang dan Seks'
Konversi adalah masalah utama di Spanyol, di mana kombinasi anti-Yudaisme sekuler dan sakral menghasilkan puluhan tahun konversi massa paksa.
Contoh paling terkenal adalah “Konversi Besar” tahun 1391 di mana 100.000 orang Spanyol bertobat, 100.000 orang terbunuh dan 100.000 orang bersembunyi atau melarikan diri ke tanah Muslim.
Perang Salib
Pertobatan itu juga memainkan peran dalam Perang Salib.
Baca Juga : Cinta Abadi Kaum Yahudi untuk Israel: Rela Menjadi Minoritas Asal Tetap Tinggal di Tanah Israel
Tujuan Perang Salib adalah untuk merebut kembali tanah suci bagi agama Kristen.
Mereka diinisiasi pada 1095 oleh Pope Urban II.
Perang salib pertama dimulai pada 1096 dan perang salib berlanjut selama 300 tahun ke depan.
Perang salib pertama adalah yang paling berbahaya bagi orang Yahudi di Eropa.
Baca Juga : Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR