Advertorial
Intisari-Online.com – Kita selalu diingatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum kurang lebih 2 liter setiap harinya.
Ini dimaksudkan agar tubuh tetap terhidrasi demi kesehatan.
Tentu saja, tidak mutlak 2 liter, karena jumlahnya tergantung pada masing-masing orang dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Kebutuhan minum bayi, anak-anak, lalu olahragawan, atau kita mungkin akan berbeda dengan orang yang sudah lanjut usia, bahkan yang menderita gagal ginjal.
Baca Juga : Kurang Minum karena Berolahraga saat Puasa, Ini 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Anda
Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pada 2016 mencatat bahwa banyak masyarakat yang kurang terhidrasi setiap harinya, baik kurang mengkonsumsi air maupun kurang mengkonsumsi makanan yang bisa menghidrasi seperti buah atau sayur.
Ada banyak hal yang terjadi ketika tubuh kita kurang terhidrasi. Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Insider:
Baca Juga : Hati-Hati, Kurang Minum Bisa Bikin Otak Dehidrasi. Dampaknya Mengerikan
Sebuah interview pada laman Everyday Health, seorang profesor bidanv kedokteran di The McGovern Medical School, University of Texas Health Science Center, Dr. John Higgins, MD menjelaskan, bakteri bisa tumbuh jika kelenjar saliva tidak memproduksi saliva dalam jumlah yang cukup.
Pertumbuhan bakteri yang berlebihan tersebut bisa menyebabkan bau mulut. Air membantu tubuh memproduksi saliva dalam jumlah cukup.
Jadi, jika kita kurang minum, produksi saliva juga akan berkurang.
Kurang minum mungkin membuat kita jarang ke kamar mandi untuk buang air kecil terlalu sering.
Namun, kurang air juga bisa mengganggu rutinitas buang air besar. Ahli gizi teregistrasi Isabel Smith, RD menjelaskan kepada Redbook bahwa air membantu makanan melalui sistem pencernaan dan juga membantu pembentukan feses untuk disalurkan ke usus besar.
"Jadi, kurang air bisa menyebabkan feses kita menjadi kering dan sulit dikeluarkan," ujarnya.
Lancar buang air besar sangat penting bagi kesehatan. Jadi, menambah asupan air ketika konstipasi atau sembelit bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan.
Perubahan ini bisa terjadi secara segera dan merupakan tanda awal dehidrasi, seperti diungkapkan oleh Medical Daily.
Ada banyak organ tubuh yang bergantung pada air untuk berfungsi dengan efektif dan sehat, termasuk otak.
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup air, maka kita bisa saja mengalami gangguan berpikir.
Dalam sebuah wawancara bersama Shape Magazine, ahli gizi teregistrasi Liz Weinandy menjelaskan, hal itu dipicu tidak hanya karena otak kekurangan cairan namun juga karena kita kekurangan elektrolit dan mineral lainnya.
Seperti kalium, yang sangat penting untuk kesehatan serta fungsi otot.
Baca Juga : Waspada, Ternyata Ada Bahaya Kesehatan Mengintai Jika Anda Minum Air Putih Sebelum Tidur
Ketika kita merasakan sakit kepala, minum segelas air bisa mengurangi sakit kepala kita, membuat kita merasa lebih baik, lebih mudah fokus, dan bisa menjalani hari.
Baca Juga : Berapa Banyak Gula Sebenarnya dalam Makanan dan Minuman Kita?
Daripada mengambil kopi atau teh, cobalah ambil segelas air. Bisa jadi rasa lelah itu muncul karena tubuh kita kurang terhidrasi.
Minum segelas air tambahan justru bisa membantu gejala kembung. Ahli gizi teregistrasi Leslie Bonci, RD menjelaskan kepada Redbook bahwa ketika kita kurang minum, tubuh akan cenderung berusaha menahan air. Itulah yang membuat kita merasa kembung.
Baca Juga : Apakah Teh Atau Kopi di Pesawat Terbang Aman untuk Diminum?
Peneliti Harris Lieberman, PhD menjelaskan kepada Shape bahwa minum sejumlah air bisa mengatasi rasa haus tersebut.
Namun, makan makanan dengan tingkat hidrasi tinggi juga bisa membantu mengurangi rasa haus.
Baca Juga : Jangan Sembarang Minum Minuman Bersoda Saat Hamil, Bisa Bikin Bayi Obesitas
Laman Health menyebutkan beberapa di antaranya seperti mentimun, kembang kol, selada, bayam, dan buah-buahan seperti melon atau buah berry. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kita Kurang Minum".