Katakan “tidak” lebih sering
Anda tidak wajib mengatakan ‘ya’ untuk setiap undangan sosial, acara keluarga, atau bantuan.
Mengatakan ‘tidak’ adalah cara penting agar kita dapat melindungi batas-batas kita serta mempraktikkan perawatan diri.
Kita juga dapat mengalami berbagai biaya dan manfaat dengan mengatakan ya atau tidak, dan ini akan membantu untuk memahami motivasi dan kekhawatiran kita.
Jika seseorang merespons secara negatif terhadap pilihan kita, cobalah untuk tidak menganggapnya pribadi.
Ingatkan diri bahwa Anda tidak bersikap kasar, prioritaskan kesejahteraan diri.
Keindahan dari mengatakan ‘tidak’ pada situasi yang berpotensi menimbulkan tidak nyaman adalah berarti mengatakan ‘ya’ pada sesuatu yang lebih berarti bagi kita, seperti mengisi ulang atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Prioritaskan tidur
Kualitas tidur adalah kunci dari kesehatna mental dan fisik yang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa kita lebih mudah marah dan cemas serta stres ketika kita tidak tidur nyenyak, tetapi kita juga berjuan guntuk berfungsi dengan baik secara intelektual.
Tidur nyenyak dapat meningkatkan kewaspadaan dan tingkat energi Anda, bahkan membantu membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
Setidaknya tujuh jam tidur nyenyak di malam hari, waktu tidur dan bangun yang teratur, serta kebersihan tidur yang baik.
Kebiasaan kecil benar-benar efektif dalam hal tidur, seperti tidak menonton TV di tempat tidur dalam waktu lama, tidak melakukan pekerjaan di tempat tidur, dan tidak tinggal di tempat tidur selama lebih 20 menit ketika Anda tidak bisa tertidur
Mengubah cara kita berbicara tentang berbagai hal
Bahasa memiliki kekuatan luar biasa. Kunci untuk mengubah perspektif Anda dan sekaligus mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat adalah mengubah dialog internal kita.
Direkomendasikan untuk menggangi frasa “aku harus” dengan kata-kata “aku ingin”.
Kata ‘harus’ menempatkan harapan kesempurnaan pada hidup kita yang sering kali tidak realistis, sedangkan frasa ‘ingin’ menghilangkan perasaan tidak cukup dan menurunkan level.
Baca Juga : Ikuti 10 Langkah Ini Sebelum Membuat Resolusi Tahun Baru
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR