Advertorial

Rusia Akan Buat Kapal Induk Terbesar di Dunia, Bisa Angkut 100 Jet Tempur dan Berbiaya Rp72 triliun

Mentari DP
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Pembangunan Strom, kapal induk terbesar di dunia, menguras biaya hingga Rp 72 triliun dan pengembangannya akan memakan waktu sekitar 10 tahun.
Pembangunan Strom, kapal induk terbesar di dunia, menguras biaya hingga Rp 72 triliun dan pengembangannya akan memakan waktu sekitar 10 tahun.

Intisari-Online.com – Dalam dunia militer modern, kapal induk memiliki peran yang penting.

Selain sebagai tempat singgah untuk pesawat, kapal induk juga berfungsi sentral untuk operasi-operasi angkatan laut suatu negara.

Maka dari itu, penting bagi suatu negara untuk memperbarui sistem persenjataan untuk menjaga pertahanan dan keamanan.

Kondisi ini begitu diperhatikan oleh Rusia yang membangun sebuah kapal induk terbaru.

Baca Juga : Ini Waktu yang Diperlukan Tubuh Mencerna Setiap Jenis Makanan, Jangan Remehkan Sebab Terlalu Cepat atau Terlalu Lambat Sama Bahayanya

Rencananya, kapal ini akan menjadi kapal induk terbesar dunia.

Rusia sebelumnya memang sudah memiliki kapal induk Admiral Kuznetsov yang hanya mampu menampung sekitar 30 pesawat.

Namun, kapal induk ini berusia lebih dari 30 tahun dan sudah tak layak untuk digunakan

Oleh karena itu, pentingnya memperbarui kapal induk dengan fitur yang lebih modern.

Kondisi ini ditambah dengan situasi geopolitik dunia yang tidak stabil.

Konsep kapal induk Storm

Dilansir dari Russia Beyond the Horizon, kapal ini akan mirip dengan kapal pengangkut Amerika Serikat, USS Gerald R Ford yang merupakan kapal induk dengan klasifikasi "supercarrier" bobotnya lebih dari 70.000 ton.

Baca Juga : Fitur Baru WhatsApp, Kabarnya Bisa Digunakan Untuk Mengirim Uang, Seperti Apa Fiturnya?

Pembangunan kapal induk ini menguras biaya sekitar 1,8 miliar dollar AS (Rp 23 triliun) hingga 5,63 miliar dollar AS (Rp 72 triliun) dan pengembangannya akan memakan waktu sekitar 10 tahun.

Rencananya, kapal induk Storm akan dimasukkan ke dalam ke dalam program persenjataan negara periode 2019 – 2025.

Kapal tersebut akan mulai dioperasikan angkatan laut pada 2030 dan berada di Pangkalan Severomorsk (1.880 km di utara Moskwa).

Storm akan memiliki dek yang sepenuhnya terbuka, berbeda dengan Admiral Kuznetsov yang dilindungi artileri.

Kapal ini akan dipandu dan dilindungi seperti seluruh 19 kapal induk Amerika dengan skuadron yang komplet dengan kapal perang dan kapal selam.

Sepenuhnya Storm menjadi "bandara mengapung" yang dapat menampung satu skuadron pesawat. Dek lepas landasnya akan seluas 14 km atau tiga kali lapangan sepak bola.

Dek tersebut akan memiliki empat jalur dengan panjang yang berbeda, serta sistem peluncuran gabungan, yakni springboard dan springboard-catapulting.

Baca Juga : 10 Negara dengan Jumlah Operasi Plastik Terbanyak, Tak Ada Korea Selatan

Keunikan dalam kapal induk ini adalah mampu manampung hingga 100 jet tempur dan pengebom.

Karena Storm tidak akan memiliki sistem senjata sendiri yang mempuni, ia akan dijaga oleh sepuluh kapal dengan jenis berbeda yakni fregat, penghancur, jelajah, dan selam.

Selain itu, Storm akan dilengkapi dengan dua mesin nuklir RITM-200 yang membantunya berlayar dengan kecepatan 30 knot (sekitar 55 km/jam).

Berat kapal ini akan sekitar 100.000 ton dan sarat airnya 11 meter. Untuk menunjang kinerja, kapal ini akan menampung sekitar 4.000 kru awak kapal. (Aswab Nanda Pratama)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Storm, Kapal Induk Rusia yang Didesain Menampung hingga 100 Pesawat")

Baca Juga : Salut, Pengusaha Berlian Ini Biayai Lebih dari 3.000 Pernikahan Wanita Yatim, Tanpa Melihat Latar Belakang Agama

Artikel Terkait