Advertorial

Korut-Korsel akan Bangun Jalur Kereta Api Penghubung Kedua Negara, Tapi Izinnya Pembangunannya akan Sangat Rumit

Mentari DP
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Nantinya jalur kereta api tersebut bisa digunakan bersama dan dapat menghubungkan kembali jaringan transportasi antara kedua negara.
Nantinya jalur kereta api tersebut bisa digunakan bersama dan dapat menghubungkan kembali jaringan transportasi antara kedua negara.

Intisari-Online.com – Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan sepertinya semakin baik.

Bagaimana tidak, kedua negara bersaudara yang telah lama tidak akur ini secara simbolis membangun jalur kereta api bersama.

Nantinya jalur kereta api tersebut bisa digunakan bersama dan dapat menghubungkan kembali jaringan transportasi antara kedua negara.

Hanya saja ada beberapa catatan dalam proyek ini.

Baca Juga : Kisah Tragis Pemenang Lotre Rp223 Milliar: Usir Istri dan Anak, Habiskan Uang Secara Gila, Lalu Bangkrut dan Jadi Tukang Sampah

Pertama, kontruksi untuk proyek belum bisa dimulai karena Korea Utara masih menerima sanksi internasional yang melarang impor logam dan produk energi.

Sebagai gantinya, para insinyur dari Korea Utara dan Korea Selatan - yang secara teknis masih berperang - akan menghabiskan dua tahun ke depan melakukan survei bersama dan melakukan pekerjaan desain.

Walau begitu, upacara peletakan batu pertama diadakan di Stasiun Panmun di kota perbatasan Kaesong seperti dilansir dari dailymail.co.uk pada hari Rabu (26/12/2018)

Dalam upacara tersebut, hadir 100 pejabat pemerintah Korea Selatan, menteri, dan anggota keluarga yang terlantar akibat Perang Korea.

Mereka disambut oleh delegasi Korea Utara berjumlah 100 orang, serta para pejabat dari PBB, China, Rusia, dan Mongolia.

Dalam kesempatan tersebut, kedua negara menyampaikan bahwa mereka sangat bahagia dengan informasi ini.

Baca Juga : Pagi Ini, Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Siaga, Radius Berbahaya Meluas Jadi 5 Km

Tapi memang ada beberapa masalah yang harus mereka selesaikan.

Salah satu yang terberat adalah proyek kereta api ke Panmun ini mengharuskan Korea Selatan untuk mendapatkan izin dari Dewan Keamanan PBB.

Belum lagi perbedaan kerja antara kedua negara.

Belum lagi fakta bahwa Korea Selatan memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat. Yang artinya terkadang sebuah keputusan yang akan diambil Korsel mungkin juga harus disepakati dengan AS.

Sementara pihak pemerintah Korea Selatan telah menyisihkan sekitar 600.000 US Dollar untuk proyek tersebut.

Rencananya mereka akan melakukan survei lebih lanjut tentang kereta api dan jalan Korea Utara sebelum menyusun cetak biru terperinci untuk proyek tersebut.

Nantinya hasil survei tersebut akan diajukan ke pihak Korut.

"Kami berencana untuk mengadakan perundingan terperinci dengan Korea Utara untuk berkoordinasi pada tingkat spesifik yang ingin kami capai dalam modernisasi kereta api dan jalan dan bagaimana melaksanakan proyek," kata Eugene Lee, juru bicara kementerian tersebut.

Baca Juga : Inilah Hal 'Ajaib' Terjadi Pada Paru-paru Perokok Jika Mereka Berhenti Merokok

Korut bukannya tanpa masalah. Dibanding Korsel, infrastruktur transportasi Korea Utara masih kalah jauh.

Jadi, butuh waktu lama untuk memodernisasi infrastruktur transportasi Korut.

Tapi apapun itu, semoga proyek ini bisa menjadi awal bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan.

Sebab, kedua pemimpin negara, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah setuju proyek ini menjadi langkah awal bersatunya Korea.

Baca Juga : Dikenal Larang Praktik Keagamaan, Korea Utara Justru Kirim Ucapan Selamat Natal ke Korea Selatan Lewat Video

Artikel Terkait