Advertorial
Intisari-Online.com – Terkadang sulit untuk mencari tahu apakah kita benar-benar harus menemui dokter.
Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami nyeri dada atau lesu mendadak, pusing, atau perubahan penglihatan, lalu pergi ke gawat darurat secepatnya.
Tapi, bagaimana kita membedakan tanda dan gejala yang sebenarnya adalah normal karena usia atau karena kondisi yang mungkin jauh lebih serius?
Padahal menunda pengobatan dalam banyak kasus, bisa berdampak signifikan pada kesehatan dan kebugaran kita.
Berikut ini enam gejala yang tidak boleh kita abaikan, seperti dilansir dari webmd.
Baca Juga : 8 Gejala Tubuh Kurang Konsumsi Lemak (2)
Kita biasanya bertambah berat badan seiring bertambahnya usia, jadi penurunan berat badan yang tidak disengaja bisa menjadi pertanda masalah serius.
Kanker sering hadir menyebabkan penurunan berat badan, penyakit tiroid, penyakit pencernaan, dan infeksi seperti HIV atau hepatitis C.
Jangan pernah mengabaikan tahi lalat yang berubah warna, bentuk, atau ukuran.
Pastikan untuk memeriksa kulit seluruh tubuh ke dokter kulit setiap tahun.
Kanker kulit adalah kanker yang paling umum, dan sebagian orang tidak sering mendapatkan skrinning untuk gejala kanker sebelum tiba-tiba ada masalah.
Maka jangan membuat kesalahan dengan menganggap enteng setiap titik hanyalah bintik belaka.
Tetapi jika kita tidur lebih dari 9 jam sehari, itu bisa menjadi tanda depresi, peradangan kronis, atau bahkan sklerosis ganda.
Jika kita sering selalu lelah, tidur di siang hari, dan kelebihan berat badan, tidur berlebihan bisa jadi menjadi bagian dari kondisi yang disebut narkolepsi.
Batuk terus-menerus tidak hanya menjengkelkan, tetapi mungkin juga merupakan tanda dari tubuh kita bahwa ada sesuatu yang tidak benar.
Mungkin asma atau penyakit refluks asam.
Perut pegal adalah umum, tetapi nyeri perut yang berada di area tertentu, terutama area kanan bawah, perlu diperiksa jika berlangsung selama beberapa hari atau lebih sering.
Radang usus buntu secara klasik hadir ketika rasa sakit di sekitar pusar, tetapi juga bisa terasa sakit yang memburuk di sisi kanan perut.
Jangan berpikir itu hanya gangguan pencernaan atau virus. Karena bila usus buntu pecah, membutuhkan operasi darurat.
Bagaimana yang dianggap “kronis” itu? Dokter menyatakan bahwa rasa sakit setiap hari yang berlangsung lebih dari 12 minggu dianggap kronis.
Ini tidak normal, bahkan pada usia berapa pun, untuk mengalami rasa sakit setiap hari yang secara signifikan membatasi aktivitas kita.
Rasa sakit dan nyeri penuaan seharusnya tidak menyebabkan pembatasan besar pada cara kita menjalani hidup.
Penyebab nyeri kronis harus ditentukan dengan pergi ke dokter untuk mencari tahu.
Ada terapi yang bisa dilakukan, baik medis maupun non-medis, yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit.
Tubuh kita adalah komunikator yang hebat, sering memberi tahu kita apa yang salah.
Tetapi, itu bisa terjadi, jika kita mendengarkannya lebih dekat.
Baca Juga : Atasi Nyeri Lutut dengan 5 Bahan Alami dan Murah Meriah, Caranya Mudah lo!
Jadi, ketika kita merasa ada sesuatu yang tidak benar dengan tubuh kita, periksakanlah.