Senyawa-senyawa yang terkandung dalam cairan ketuban adalah termasuk hormon seks testosteron dan estrogen, serta hormon stres kortisol.
Cohen dan timnya kemudian juga mengamati perilaku anak-anak itu selama lebih dari satu dekade dengan pengukuran tertentu dari segi kognitifnya.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang terpapar dengan kadar testosteron yang lebih tinggi dalam rahim akan memiliki empati yang kurang dan sebaliknya.
Baca Juga : Waspadai 6 Tipe Pria Berikut Ini
Testosteron sendiri dilihat sebagai hormon laki-laki yang bertanggung jawab atas perkembangan otak dan tubuh lai-laki.
Sementara estrogen bertanggung jawab untuk perkembangan reproduksi anak perempuan.
Meskipun pria dan wanita memproduksi kedua hormon, pria memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, dan wanita lebih banyak mengandung estrogen.
Menariknya, anak perempuan yang terpapar kadar testosteron yang tinggi dalam rahim tentu akan memiliki pandangan dan cara berpikir yang cenderung digambarkan sebagai 'laki-laki.'
Jadi meski stereotip yang didasarkan pada jenis kelamin tertentu bisa salah (karena kita temukan beberapa wanita 'berotak laki-laki'), kecenderungan itu memang benar adanya.
Tetapi perlu diingat bahwa 'cenderung' sendiri memiliki arti tidak sepenuhnya benar.
Baca Juga : 15 Negara yang Paling 'Hobi' Makan Mie Instan di Dunia, Indonesia Termasuk di Dalamnya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR