Batasan yang kita buat untuk berlaku baik pada orang lain akan menolong kita menganali siapa yang patut kita berikan kebaikan atau tidak.
(Baca juga: Kawan, Apa pun Alasannya, Menyalahkan Orang Baik Itu Ibarat Meludah ke Langit)
5. Belajar untuk berkata tidak, tanpa merasa bersalah atau merasa buruk.
Kita berhak untuk berkata tidak ketika kita tidak mampu melakukannya.
6. Kita tidak bertanggung jawab untuk perasaan semua orang.
Kadang kita mengiyakan segala sesuatu karena kita takut orang lain merasa buruk dan tersinggung dengan keputusan kita.
Kita mungkin peduli pada perasaan orang itu, tapi cobalah juga memikirkan diri sendiri. Berpikirlah dengan penuh hikmat dan bijaksana. Anda tidak harus menjadi juru selamat bagi semua orang.
7. Kenali orang yang memanfaatkan kebaikan kita dan lebih baik tegas terhadap orang-orang model seperti itu.
Kesimpulannya adalah: tidak ada salahnya menawarkan kemurahan hati dan kebaikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan kebaikan kita.
Ingatlah, kebaikan membuat dunia lebih baik. Namun, yang paling penting adalah memberikan kebaikan dan pertolongan dengan hikmat dan bijaksana sebab kita juga layak menerima ucapan terima kasih, apresiasi, dan hormat dan orang lain.
(Baca juga: ?Makin Banyak Anak Menyalahgunakan Laxatif demi Menurunkan Berat Badan)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR